Metode tafsir kontekstual : Studi atas pemikiran Abdullah Saeed

Seiring dengan permasalahan kontemporer yang semakin kompleks, khazanah tafsir saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penafsiran kontekstual adalah salah satu produk pemikiran yang relevan dengan masa kontemporer ini. Metode penafsiran ini menitikberatkan pada aspek sosio-historis, teks, dan konteks saat ini. Pemikiran ini, pertama kali digagas oleh Fazlur Rahman, dengan teorinya yang disebut double movement. Namun, teori ini tidak membahas secara sistematis tahapan-tahapan dalam penafsirannya. Kemudian, Abdullah Saeed mengembangkan gagasan tersebut dengan lebih sistematis, yang dinamai dengan contextual approach. Perlu diketahui, sejauh mana Saeed dalam mengembangkan gagasan Rahman dengan tahapan-tahapannya yang lebih mempermudah dalam penafsiran al-Quran. Dan bagaimana metode tafsir ini dapat relevan dengan kondisi masyarakat kontemporer sekarang. Tujuannya adalah untuk menjadikan penafsiran kontekstual yang solutif dalam menjawab permasalahan zaman. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode desktiptif-analisis. Jenis data didapatkan dari sumber-sumber yang dikumpulkan dengan studi Literatur (Library Research). Adapun, sumber data primer penulis adalah buku karya Abdullah Saeed yang berjudul Reading the Qur’an in the Twenty-first Century: A Contextualist Approach. Dan data sekunder diambil dari karya Abdullah Saeed lainnya, dan juga karya tulis lainnya yang berhubungan dengan peneltian ini. Hasil dari penelitian ini adalah adanya kesinambungan antara gagasan Rahman dengan gagasan Saeed. Saeed pun menjadikan tahapan-tahapan yang lebih dapat dipahami. Dan metode tafsir kontekstual yang digagas Saeed ini menjadi metode mutakhir yang sangat relevan digunakan untuk menjawab permasalahan kontemporer saat ini. Kata Kunci: Metode, Tafsir, Kontekstua