Perilaku organisasi di Kecamatan Gedebage Kota Bandung 2019

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan persoalan perilaku organisasi, dalam memahami persoalaan perilaku organisasi bukan berarti memahami organisasi berperilaku akan tetapi memahami sikap perilaku setiap individu organisasi.Hal ini sesuasi dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Bab 2 pasal (3) yang berbunyi sebagai profesi belandasakan pada prinsip nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik serta kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. Perilaku individu pegawai diKecamatan Gedebage Kota Bandung telah sesuai dengan dimensi perilaku organisasi. Tapi dalam pelaksanaannya belum terealisasi secara optimal sehingga pencapaian tujuan dalam organisasi masih belum maksimal. Tujuan penelitian untuk mengetahui perilaku individu setiap pegawai diKecamatan Gedebage Kota Bandung berdasarkan dimensi Produktivitas, tingkat mangkir, perputaran pegawai, penyimpangan ditempat kerja, perilaku kewargaan organisasi dan kepuasan kerja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi dari Stephen P Robbins dengan 6 variabel, sebagai berikut; Produktivitas, tingkat mangkir, perputaran pegawai, penyimpangan ditempat kerja, perilaku kewargaan organisasi dan kepuasan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini berupa observasi, wawancara dan dokumen. Teknik analisis data penelitian ini berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menjelaskan bahwa perilaku individu pegawai di Kecamatan Gedebage Kota Bandung masih belum optimal, karena dipengaruhi masih terdapatnya keluhan dari masyarakat tentang perilaku yang diberikan oleh pegawai dalam memberikan pelayanan, dan hal tersebut mempengaruhi terhadap indeks kepuasan masyararakat