Intensitas siswa mengikuti kegiatan tadarus al-Qur'an pagi hubungannya dengan kemampuan mereka membaca al-Qur'an : Penelitian di kelas XI SMA Karya Budi Cileunyi

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di SMA Karya Budi Cileunyi Kabupaten Bandung diperoleh informasi bahwa disekolah tersebut terdapat kegiatan tadarus al-Qur’an sebelum belajar yang terhimpun dalam program Pembinaan Akhlak Pagi (PAP). Tujuan kegiatan agar civitas akademika terbiasa untuk membaca al-Qur’an dan dapat meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an, namun fakta dilapangan menunjukkan masih ada siswa yang belum mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid. Tujuan penelitian yang dilakukan guna mengetahui:1) Intensitas siswa mengikuti tadarus al-Qur’an pagi, 2) Kemampuan mereka membaca al-Qur’an, 3) Hubungan antara intensitas siswa mengikuti tadarus al-Qur’an pagi dengan kemampuan mereka membaca al-Qur’an. Berdasarkan teori yang ada bahwa kemampuan membaca al-Qur’an sesorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya dari intensitas mengikuti kegiatan idealnya, pekerjaan yang dilakukan secara intens akan beriringan dengan peningkatan kemampuan. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan yakni semakin tinggi intensitas siswa mengikuti kegiatan tadarus al-Qur’an maka semakin baik kemampuan membaca al-Qur’an mereka. Berlaku sebaliknya. Langkah-langkah penelitian yang digunakan yakni: 1) Pendekatan kuantitatif metode asosiatif korelasional. 2) Responden sebanyak 34 orang siswa kelas IX SMA Karya Budi, 3) Alat pengumpul data yang digunakan yakni: angket, tes, observasi, wawancara. 4) Analisis data dilakukan menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan :1) Intensitas siswa mengikuti tadarus al-Qur’an pagi termasuk pada kategori tinggi karena memiliki rata-rata akhir senilai 3,69 yang terletak pada rentang skala 3,40 – 4,19. 2) Kemampuan mereka membaca al-Qur’an termasuk kategori baik karena memiliki rata-rata akhir senilai 70,20 yang terletak pada rentang skala 70-79. 3) Hubungan antara varibel X dan Y termasuk pada kategori sedang karena memiliki koefisien korelasi sebesar 0,49. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t hitung (3,49) > t tabel (1,60), artinya hipotesis diterima. Terdapat gubungan signifikan dengan derajat pengaruh Intensitas siswa mengikuti kegiatan tadarus al-Qur’an pagi terhadap kemampuan mereka membaca al-Qur’an yakni sebesar 13%. Ini menunjukkan bahwa masih terdapat 87% faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka membaca al-Qur’an diluar variabel yang ada