Penerapan metode reward and punishment dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab Peserta Didik

Penelitian ini rumusan masalah dalam kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik yang belum menemukan hasil yang optimal, terbukti dari adanya sebagian peserta didik yang tidak memenuhi peraturan atau ribut saat belajar, terlibat dalam pertengkaran sesama peserta didik, lambat mengerjakan tugas atau PR, berkata kasar atau kotor, dan jajan makan di warung sekolah ketika sedang proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini untuk mengindetifikasi: pelaksanaan metode reward dan punishment peserta didik di SDN Litasembada dan SDN 01 Cililin, efektivitas metode reward dan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik di SDN Litasembada dan SDN 01 Cililin, hambatan dan Solusi dalam mengimplementasikan reward dan Punishment di SDN Litasembada dan SDN 01 Cililin. Grand theory penelitian ini merujuk pada metode pembelajaran interaktif antara guru dan peserta didik yang menerapkan sistem pemberian hadiah bagi peserta didik yang aktif dan benar dalam menjawab soal latihan dan sebaliknya memberikan hukuman bagi peserta didik yang tidak aktif atau tidak benar dalam menjawab soal latihan yang dapat meningkatakan kedisiplinan dan tanggung jawab kepada peserta didik dalam pembelajaran PAI. Metode yang digunakan ini adalah kualitatif bersifat deskriptif yang dilakukan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung, seperti bagaimana penerapan, pelaksanaan, efektifitas dan faktor penghambat dan pendukung, serta menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab melalui kegiatan reward and punishment agar peserta didik menjadi akhlak karimah atau disebut juga taat dan patuh kepada guru di SDN Litasembada dan SDN 01 Cililin Hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Pelaksanaan metode reward and punishment di SDN Litasembada dan SDN 01 Cililin telah terlaksana dengan baik. Hal ini sesuai dengan langkah-langkah penerapan reward and punishment, selain itu terlihat dalam pelaksanaan proses pembelajaran siswa sangat antusian sehingga memunculkan kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik, 2. Dengan adanya reward dan punishment siswa dapat termotivasi, serta mampu memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya dan juga lebih berhati-hati dalam bertindak, 3. Faktor pendukung: Pihak sekolah dan guru mempunyai komitmen yang kuat untuk menegakkan aturan mengenai permasalahan reward dan punishment yang dilaksanakan, Faktor lingkungan sekolah yang kondusif. Sedangkan faktor penghambatnya adalah pengawasan yang masih lemah dari guru, kurang konsisten dalam penerapan reward dan punishment, kurangnya kesadaran pada diri siswa, pengaruh lingkungan tempat tinggal ataupun pergaulannya, minimnya pengetahuan siswa terhadap tata tertib sekolah, kurangnya hubungan interpersonal antara siswa dengan guru