Korelasi keterampilan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan Manusia : Penelitian dilaksanakan pada kelas VIII SMPN 8 Bandung

Berpikir kritis merupakan suatu berpikir yang secara beralasan dan tanpa di sadari tentang apa yang harus dilakukan, komponen penting dari berpikir kritis adalah kemampuan siswa dalam mereflesikan belajar mereka sendiri. ketika seseorang mementoring kemajuan belajarnya, maka pada saat yang sama ia juga mengubah strateginya ketika dia merasa apa yang dilakukannya tidak betul. Realita di lapangan menunjukan banyak yang berorientasi kearah pembiasaan dan peningkatan kecakapan keterampilan berpikir kritis rendah, belum menitik beratkan pada kemampuan kognitif berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis). Selain kemampuan berpikir kritis rendah, hasil belajarnya pun juga demikian. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara keterampilan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa pada materi sistem pecernaan kelas VIII SMPN 8 Bandung. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif korelasional. Instrumen yang digunakan meliputi lembar soal tes berpikir kritis siswa, nilai tes hasil belajar siswa dan lembar wawancara. Sampel yang digunakan yaitu kelas C sebanyak 40 orang. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari variabel berpikir kritis siswa sebesar 54,00 termasuk dalam kategori sedang, sedangkan hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi materi sistem pencernaan adalah 79.00 dengan kategori kuat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (12,226>5,39). Kesimpulan dari hasil pengujian ini adalah bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa yang bersifat nyata dengan taraf signifikan 20,5%