Kesadaran beragama masyarakat kawasan industri : Studi deskriptif di Desa Wanasari Kecamatan Telukjambe Kabupaten Karawang

Kecamatan Telukjambe Kabupaten Karawang). Akhir-akhir ini, beberapa negara tidak lepas dari sebuah pembangunan dalam sektor industrialisasi. Hal itu secara tidak langsung dapat menetralisir kemiskinan dan pengangguran disuatu negara atau daerah. Salah satu dampak bagi masyarakat dengan adanya industrialisasi yaitu adanya perubahan kesadaran beragama terhadap masyarakat. Adapun tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui kesadaran beragama masyarakat kawasan industri di Desa Wanasari Kecamatan Telukjambe Kabupaten Karawang, menggunakan teori psikologi agama Abdul Aziz Ahyadi dengan memahami rasa keagamaan, pengalaman keTuhanan, keimanan, sikap dan tingkah laku keagamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode psikologis dengan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi atau pengamatan, wawancara dan dokumentasi.tekhnik analisis yang digunakan terdiri dari data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil yang didapat dari penelitian ini bahwa rasa keagamaan masyarakat Desa Wanasari mempunyai rasa keagamaan yang berbeda di setiap individu, seperti merasa tenang, merasa damai dan merasa yakin terhadap agama, begitu juga dalam pengalaman keTuhanan masyarakat Desa Wanasari dengan mengadakan pengajian rutin mingguan di setiap masjid yang berada di Desa Wanasari, kemudian dalam hal keimanan masyarakat Desa Wanasari bahwa sebagai masyarakat industri senantiasa berupaya menjaga keimanannya. Upaya keimanan tersebut dapat terlihat dari kegiatan yang dilakukannya yatu selalu diadakannya pengajian rutin setiap minggu hal itu bertujuan untuk menambah keimanan masyarakat, selain itu bagi karyawan yang tidak bisa mengikuti pengajian ada yang melakukan dengan berdoa dan tetap melaksanakan ibadah di dalam industri agar keimanan tetap terjaga, terakhir tentang sikap dan tingkah laku keagaman masyarakat Desa Wanasari memiliki tingkah laku keagamaan yang tetap, artinya tidak ada perubahan meskipun berada di kawasan industri. Para tokoh agama menjaga tingkah lakunya sesuai dengan keyakinannya. Mereka berusaha menjaga kedisiplinan waktu dan ritual keagamaan