Manajemen krisis Public Relations Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat dalam menghadapi pandemi COVID-19

Corona Virus merupakan virus baru yang menyerang pernafasan manusia dan hewan. Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China sejak Desember 2019. Penyebaran virus yang menyeluruh dengan waktu yang singkat menyebabkan virus ini dinyatakan sebagai suatu wabah atau pandemi. Pandemi COVID-19 ini menyebabkan terganggunya berbagai faktor kehidupan termasuk industri pariwisata. Penurunan jumlah wisatawan sekitar 16 persen wisawatan mancanegara dan sekitar 80 persen untuk wisatawan nusantara, hal ini memutuskan peneliti untuk melakukan penelitian mengenai manajemen krisis yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat dalam menangani Pandemi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola manajemen krisis yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat mulai dari proses identifikasi, tahap pengendalian hingga tahap pemulihan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang kemudian dipaparkan dalam bentuk deskriptif. Konsep yang digunakan merupakan konsep manajemen krisis yang dikemukakan oleh Rhenald Khasali yang menyatakan bahwa manajemen krisis merupakan upaya penanganan suatu kendala yang terdiri dari beberapa tahapan seperti tahap identifikasi krisis, pola krisis, tahap pengendalian dan tahap pemulihan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat menggunakan beberapa tahap yaitu : 1)tanggap darurat untuk mengidentifikasi krisis melalui:data dan laporan setiap daerah dan melalui aplikasi Pariwisata Budaya dalam Angka. 2)Tahap pemulihan dilakukan melalui: mempersiapkan 5 pilar pembangunan, diskusi dan koordinasi dan memberikan dukungan kepada para pelaku usaha. 3)Tahap Normalisasi melalui : publikasi dan promosi, penyelenggaraan event serta dukungan kepada destinasi Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat melaksanakan manajemen krisis dalam menghadapi pandemi Covid-19