Aktivitas siswa dalam mengikuti shalat duha hubungannya dengan kedisiplinan mereka dalam pembelajaran PAI di sekolah : Penelitian pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Jatinangor Kabupaten Sumedang

Berdasarkan studi pendahuluan, informasi bahwa Secara teoritis, aktivitas melaksanakan shalat duha di SMP Negeri 3 Jatinangor tergolong cukup baik juga namun bagi kedisiplinan siswa dalam pembelajaran PAI disekolah masih rendah. Maka masih adanya kesenjangan antara idealitas dengan realitas. Disatu sisi aktivitas siswa telah melaksanakan shalat duha secara rutin tetapi disisi lain dalam pembelajaran PAI masih banyak siswa yang belum menerapkan kedisiplinan di sekolah. Jadi Pembiasaan shalat duha secara rutin masih belum berdampak pada kedisiplinan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Aktivitas Siswa SMP Negeri 3 Jatinangor dalam Mengikuti Shalat Duha; (2) Kedisiplinan Mereka dalam Pembelajaran PAI (3) Hubungan Aktivitas Siswa SMP Negeri 3 Jatinangor dalam Mengikuti Shalat Duha dengan Kedisiplinan Mereka dalam Pembelajaran PAI. Aktivitas siswa dalam mengikuti shalat duha hubungannya dengan kedisiplinan pembelajaran PAI menimbulkan tingkah laku kearah yang lebih baik dalam membina dan membentuk siswa menjadi insan yang berbudi luhur dan menjadikan agama pedoman hidup. Oleh karena itu, penelitian ini mengacu pada kerangka berfikir, jika siswa semakin aktif dalam mengikuti shalat duha maka semakin disiplin siswa dalam pembelajaran PAI di Sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskripsi dengan jenis studi korelasi yang dimaksudkan untuk pemecahan masalah pada saat sekarang dan mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Data dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif yaitu observasi, wawancara, studi dokumenter, dan kuantitatif berupa angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Realitas aktivitas siswa dalam mengikuti shalat duha menunjukkan aktivitas yang positif dan menunjukkan kualitas sangat tinggi dengan nilai akhir 4,18 yang berada pada skala 3,40-4,19; (2) Realitas kedisiplinan mereka dalam pembelajaran PAI menunjukkan kualitas sangat tinggi dengan nilai akhir 4,20 yang berada pada skala 4,20 – 5,00; (3) hubungan antara keduanya adalah: (a) koefisien korelasinya senilai 0,31 yang termasuk pada interval koefisien 0,20 – 0,399 dengan interprestasi pada tingkat rendah; (b) hipotesisnya diterima yakni tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y, berdasarkan uji hipotesis yang menunjukkan nilai ttabel senilai 28,5 dan thitung sebesar 1,79. Ini menunjukan bahwa thitung < ttabel; (c) besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 10% artinya bahwa 90% dipengaruhi faktor lain