Pendidikan anak dalam kandungan perspektif islam menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Anak merupakan refleksi dari orang tuanya, anak juga adalah sebuah representasi dari keadaan suatu keluarga. Untuk mewujudkan anak yang bermoral dan berkualitas itu tidak bisa diwujudkan dengan usaha yang instant dan asal-asalan,tetapi perlu dilaksanakan melalui usaha-usaha dan proses yang berkesinambungan, telaten dan sabar, dimulai sedini mungkin, yakni sejak dalam kandungan. Menjaga anak dalam kandungan terkadang hanya merupakan sekedar kewajiban orang tua agar mempunyai anak yang lahir sempurna, sehat, tidak cacat dan tidak keguguran. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis kemudian tertarik untuk membahas skripsi dengan judul “Pendidikan Anak dalam Kandungan Perspektif Islam menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk : 1) Mengetahui pemikiran Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengenai pendidikan anak dalam kandungan perspektif Islam. 2)Mengetahui relevansi Pendidikan Anak Dalam Kandungan Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dengan Pendidikan Islam. 3)Mengetahui implikasi Pendidikan Anak Dalam Kandungan Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyah bagi Pendidikan Islam. Pendidikan anak dalam kandungan perspektif islam yang menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah ini lebih menjelaskan tentang hukum-hukum yang terkait dengan kelahiran bayi, nasehat-nasehat konstruktif bagi para orangtua dalam menyikapi kelahiran dan mendidik anak, sejak masa persalinan hingga usia produktif (baligh). Jenis penelitian skripsi ini adalah library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode tekhnik analisi data yang digunakan adalah content analysis (analisis isi). Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Konsep pendidikan anak dalam kandungan menurut pemikiran Ibnu Qayyim al Jauziyyah merupakan pendidikan yang diterapkan pada janin sejak dalam kandungan yang dilandasi oleh prinsip fungsi pendengaran, fungsi penglihatan, dan fungsi hati. 2) Relevansi konsep pendidikan anak dalam kandungan menurut Ibnu Qayyim al Jauziyah dengan pendidikan Islam dapat dipahami dari kesamaan diantara keduanya, diantaranya yaitu: adanya sebuah proses, pertumbuhan jasmani dan rohani, potensi dasar, pembentukan akhlak, juga perhatian internal dan eksternal terhadap peserta didik yang berlandaskan pada al-Qur’an dan Hadits. Pendidikan anak dalam kandungan merupakan serangkaian yang masih ada keterkaitan untuk mewujudkan generasi berikutnya. Begitu pentingnya pendidikan anak dalam kandungan, maka orang tua terutama ibu hendaklah agar memperhatikan pendidikan anak sedini mungkin, yakni sejak masih di dalam kandungan. 3) Implikasi pendidikan anak dalam kandungan perspektif islam menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah bagi pendidikan Islam. Untuk mewujudkan cita-cita pendidikan Islam yakni terwujudnya insan kamil, maka pendidikan terhadap anak perlu diterapkan sedini mungkin, yakni sejak masa prenatal (anak masih berada dalam kandungan)