Pengelolaan sampah dalam menciptakan Zero Waste of Village : Studi deskriptif pengelolaan sampah sebagai proses pemberdayaan dalam bidang lingkungan untuk menciptakan Desa Bebas Sampah

Sampah masih menjadi masalah yang sulit terselesaikan di setiap daerah termasuk daerah Rancaekek Kulon. Pemahaman ditengah masyarakat mengenai sampah tentunya masih menjadi pemahaman yang masih jauh dikatakan akan adanya perubahan dan tentunya kesadaran untuk menjaga lingkungan masih kurang. Dengan harapan setiap manusia memiliki lingkungan yang baik, bersih dan sehat untuk kita tempati. Namun di daerah Rancaekek Kulon masih saja mengalami dampak dari penumpukkan sampah seperti banjir bandang, hingga akhirnya dengan kondisi yang memprihatinkan dan adanya rasa kepedulian untuk menjaga dan mencegah suatu lingkungan dari dampak yang akan merugikan masyarakat tentunya Desa Rancaekek Kulon Khususnya RW 07 melakukan pengelolaan sampah secara terpadu dengan menggunakan konsep 3 R (Reuse, Reduce, Recycle) sebagai prinsip pengelolaan sampah berbasis zero waste dalam menciptakan Desa Rancaekek Kulon bebas sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengurangi sampah, mengetahui proses penggunaan kembali sampah dan daur ulang sampah. Penelitian ini menggunakan teori pengelolaan dan fungsi pengelolaan, yaitu pengelolaan menurut George R. Terry pengelolaan adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui atau bersama-sama usaha orang lain dan fungsi pengelolaan menurut George R. Terry memiliki empat elemen yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controling. Penelitian ini merupakanpenelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan penafsiran logika yang dihubungkan dengan konteks Pengembangan Masyarakat Islam. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pengelolaan sampah oleh KSM Jembar Malati adalah adanya peningkatan kesadaran setiap individu, adanya pengembangan di bidang pengetahuan, adanya kerjasama dalam melakukan pengelolaan sampah, dan adanya pembentukan masyarakat yang lebih disiplin dalam menyelesaikan permasalahan sampah secara mandiri