Perencanaan belanja daerah dan kaitannya dengan dana pendidikan di Kota Bandung tahun 2015-2019

APBD merupakan anggaran yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintahan daerah demi menjalankan tugas dengan merealisasikan APBD secara optimal, namun sebelum APBD direalisasikan langkah sebelumnya menjalankan Perencanaan Belanja dikarenakan salah satu bentuk yang mesti diperhatikan dalam segala proses, dikarenakan dapat mempersiapkan segala anggaran sebelum direalisasikan, kemudian adaya dana pendidikan menjadikan objek dalam penataan terhadap salah satu pembangunan manusia menjadi lebih baik dalam penelitian ini didasarkan atas fenomena yang terjadi berdasarkan hipotesis peneliti yaitu terdapat anggaran belanja daerah yang masih belum sepenuhnya direalisasikan sesuai dengan kebutuhan dilapangan, salah satunya dalam pembangunan manusia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perencanaan belanja daerah dan kaitannya dengan dana pendidikan di Kota Bandung tahun 2015-2019. Penulis menggunakan teori Perencanaan Belanja dari Mahmudi, dimana teori yang diteliti berjumlah lima dimensi yaitu Koherensi Perencanaan Belanja Daerah dan Instansi, SSH (Standar Satuan Harga), ASB (Analisis Standar Belanja), Harga Perkiraan Sendiri (Owner Estimate), Rendahnya Kesenjangan antara belanja (Budget Slack). Metodologi penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode deskriptif yang teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. serta menggunakan teknis analisis data menurut sugiyono. Berdasarkan dengan hasil penelitian dan analisis data, bahwa diperoleh kesimpulan dalam perencanaan belanja daerah dan kaitanya dengan dana pendidikan di kota Bandung tahun 2015-2019 itu belum menunjukan angka dan data yang optimal, karena ketidak selarasan dalam persediaan anggaran dan realisasi, kemudian dalam segi perencanaan masih adanya keraguan dalam mengelola suatu program namun tidak begitu komplek