Analisis penyerapan anggaran belanja modal pada Dinas Penataan Ruang Kota Bandung Tahun Anggaran 2015-2018

Salah satu fenomena yang terjadi dalam penelitian awal yaitu terdapat penyerapan anggaran yang belum sepenuhnya dapat terealisasikan, kurangnya penyerapan anggaran belanja modal di daerah menjadi permasalahan yang cukup kompleks karena melibatkan pengelolaan keuangan dan kebijakan yang bersifat teknis di daerah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyerapan anggaran belanja modal Dinas Penataan Ruang Kota Bandung tahun anggaran 2015-2018, dengan cara mengetahui bagaimana perencanaa anggaran yang dibuatnya, bagaimana proses pembahasan anggarannya, proses tender atau pengadaan barang dan jasanya, serta bagaimana dinas tersebut dalam menggunakan anggarannya. Penelitian ini menggunakan teori penyerapan anggaran dari Halim (2014:91) dalam variabel dimana teori yang diteliti itu ada 4 dimensi yang menjelaskan bahwa Faktor penghambat atau penyebab rendahnya suatu penyerapan anggaran yaitu diantaranya (1) lemahnya perencanaan anggaran, (2) lamanya proses pembahasan anggaran, (3) lambannya proses tender, (4) ketakutan menggunakan anggaran permasalahan pada Dinas Penataan Ruang Kota Bandung. Metode penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan Data Reduction (Reduksi Data), Data Display (Penyajian Data), Conclusion Drawwing/Verification (Menarik kesimpulan). Hasil penelitian menunjukan bahwa penyerapan anggaran belanja modal pada Dinas Penataan Ruang Kota Bandung masih dalam kategori rendah. Bahwa pada tahun 2015 disini bahwa penyerapan anggaran belanja modal berada dibawah angka 80%, kemudian dalam 4 tahun dari tahun 2015 sampai 2018 penyerapan anggaran belanja modal mengalami penurunan yang signifikan. Artinya penyerapan anggaran belanja modal Dinas Penataan Ruang Kota Bandung masih belum terlaksana dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena masih kurang baiknya penyusunan perencanaan yang kemudian mempengaruhi pelaksanaan penyerapan anggaran belanja modal, serta masih banyaknya kegiatan-kegiatan belum terlaksana selama tahun anggaran berjalan. Sejalan dengan itu Dinas Penataan Ruang Kota Bandung telah melakukan upaya untuk meningkatkan penyerapan anggaran belanja modal, dengan memperbaiki sistem perencanaan dan pelaksanaan serta melakukan koordinasi serta sosialisasi baik secara internal maupun secara eksternal