Manajemen pengembangan kurikulum berbasis Life Skill: Penelitian di Madrasah Aliyah swasta Mu’alimin Manba’ul Huda Kota Bandung

Madrasah Aliyah Swasta Mu’allimin Manba’ul Huda Kota Bandung berada pada naungan Kementerian Agama Kota Bandung. Fenomena yang terjadi yaitu bahwasannya orientasi tujuan kurikulum madrasah belum sesuai dengan orientasi kurikulum Kemenag. Perbedaannya sangat jauh dengan orientasi tujuan Kemenag dalam mencerdaskan peserta didik karena dalam hal ini dapat terjadi bahwa pemimpin madrasah punya tujuan atau idealis sendiri dalam mencerdaskan peserta didik sehingga ingin menciptakan madrasah yang berkualitas dengan berbasis life skill dan semua alasan yang diungkapkan mengenai pondasi, tujuan, dan organisasi isi/ kurikulum ini melainkan hanya berbasis taqarruban illallah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui 1) Latar Alamiah, 2) Konsep Manajemen Pengembangan Kurikulum Berbasis Life Skill, 3) Perencanaan Pengembangan Kurikulum Berbasis Life Skill, 4) Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum Berbasis Life Skill, 5) Evaluasi Pengembangan Kurikulum Berbasis Life Skill, 6) Faktor Penghambat Dan Penunjang Dalam Manajemen Pengembangan Kurikulum Berbasis Life Skill, 7) Serta Keberhasilan Pelaksanaan Manajemen Pengembangan Kurikulum Berbasis Life Skill Di Madrasah Aliyah Swasta Mu’alimin Manba’ul Huda Kota Bandung. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pada lembaga pendidikan dapat ditentukan oleh salah satu proses yakni proses manajemen pengembangan kurikulum berbasis life skill yang dilakukan dilembaga tersebut akan ditinjau melalui komponen pengembangan kurikulum dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh berupa data hasil wawancara, observasi dan dokumen. Dari hasil penelitian Manajemen Pengembangan Kurikulum Berbasis Life Skill diperoleh simpulan bahwa 1) Madrasah Aliyah Mu’allimin Manba’ul Huda terdapat di Jl. Cijawura Girang IV No. 16 Soekarno Hatta RT 04 RW 14 Kelurahan Sekejati Kecamatan Buah batu Kota Bandung 40286. 2) Konsep manajemen pengembangan kurikulum sebelum melakukan pengembangan menggunakan kurikulum Kemenag, dan setelah melakukan pengembangan kurikulum ini menggunakan kurikulum PP Persis sebagai penunjang kurikulum Kemenag; 3) Perencanaan, dilakukan setiap satu tahun sekali atau dilakukan dengan secara per-periode dimana setelah melakukan evaluasi maka kepala sekolah merencanakan hal yang baru dengan melibatkan SDM; 4) Pelaksanaan, dilakukan setiap satu semester sekali sebagai pengganti UTS menjadi PTS yang dikemas dengan program PAKIS (Partisipasi Karya Inovasi Santri); 5) Evaluasi, yang dilakukan antara lain: a) Evaluasi Harian, b) Evaluasi Mingguan, c) Evaluasi Bulanan, d) Evaluasi Tengah Semester (PTS), e) Evaluasi Tahunan; 6) Faktor yang menjadi penunjang adalah kerja sama seluruh staf yang sangat baik, antusias santri yang semakin meningkat, dan banyaknya dukungan dari segala pihak. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat yaitu belum terhubung dengan dunia industry, SDM dan Sarpras yang kurang memadai 7) Hasil yang telah dicapai yaitu melahirkan peserta didik yang siap bekerja, dinobatkan menjadi madrasah percontohan keterampilan oleh Kemenag, Melahirkan peserta didik yang memiliki kemampuan atau potensi para santri dalam menciptakan suatu karya sudah sangat kreatif inovatif; 8) Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan, Pemimpin madrasah harus bertindak proaktif dalam mencari informasi tentang berbagai perubahan dan kecenderungan yang sedang berlangsung dengan memperhatikan masukan-masukan dari segenap stakeholder dalam rangka pemutakhiran materi pembelajaran