Tradisi puasa sunnah Nabi Daud as dengan ijazah : Studi living sunnah di Pondok Pesantren Ashiddiqiyah III Karawang

Salah satu pesantren di karawang bernama pesantren Asshiddiqiyah III Karawang cabang dari Asshiddiqiyah Jakarta santrinya mempunyai kebiasaan Puasa Daud dengan diijazah terlebih dahulu yang bergulir hingga sekarang. Mengenai pelaksanaan ijazahnya di sana dilaksanakan secara rutin dengan catatan lebih dari tiga orang santri yang akan diijazah. Penelitian ini bertolak dari fenomena yang terjadi di pondok pesantren tersebut, yakni mereka yang mengamalkan puasa daudnya hingga sekarang, rutinitas ini menjadikan santri untuk lebih sabar dalam segala hal. Di sisi lain, motivasi santri dalam memahami hadis pada fenomena ini sangat minim, dengan adanya fenomena di pondok pesantren Asshiddiqiyah III Karawang, permasalahan yang harus diteliti yakni, bagaimana pemahaman dan pengamalan puasa daud dikalangan santri. Yang kedua Bagaimana Praktik Ijazah Puasa Daud di pondok Pesantren. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemahaman hadis puasa Daud dikalangan santri dan proses Ijazah yang digunakan di pondok pesantren Asshiddiqiyah III Karawang. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode fenomenologi dengan pendekatan living hadis. Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumetasi. Kemudian data yang terkumpul dideskrisikan dan dinarasikan seacara alami. Penelitian ini menyimpulkan bahwa santri yang mengamalkan puasa dawud hanya mengikuti syari’at yang diijazahkan oleh kiyainya dan jarang sekali santri yang mengetahui tentang hadis puasa nabi dawud as. Praktek ijazah puasa Nabi Dawud as yang dilakukan di pondok pesantren Ashiddiqiyah Karawang adalah ijazah ‘Ammah yang dilakukan secara lisan dari kiyai kepada santrinya