Penggunaan Cooperative Learning Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Untuk Meningkatkan Karakter Islami Siswa: Penelitian di Madrasah Aliyah Se-KKM MAN 3 Cianjur

INDONESIA: Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa pembelajaran di kelas kurang kondusif karena masih banyak guru yang menggunakan model konvensional dalam proses belajar mengajarnya. Salah satu faktor yang sangat mendukung keberhasilan dalam melaksanakan pembelajaran adalah kemampuan guru dalam menguasai dan menerapkan model pembelajaran. Guru dituntut untuk menguasai macam-macam model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa. Guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan memorinya bekerja secara maksimal dengan bahasanya dan melakukan dengan kreatifitasnya sendiri. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini bahwa model belajar aktif, siswa akan mampu memecahkan masalahnya. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru lebih mangaktifkan belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan model Cooperative Learning. Menurut Slavin (1984) bahwa “cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok. Strategi ini dapat diterapkan pada pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, langkah-langkah, evaluasi, hasil, faktor pendukung dan penghambat pembelajaran cooperative learning pada mata pelajaran akidah akhlak untuk meningkatkan karakter Islami siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif. Adapun teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan cara display data, reduksi data dan kongklusi data/ kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan, langkah-langkah, evaluasi, hasil, faktor pendukung dan penghambat model Cooperative Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Se-KKM MAN 3 Cianjur, diantaranya MAN 3, MA Baiturohman, dan MA Al-Falah Campaka Cianjur, sangat efektif apabila diterapkan dalam pembelajaran akidah akhlak. Juga dapat diketahui dengan kesesuaian prosedur penerapan yang dilakukan oleh pendidik dan hasil belajar peserta didik, baik dalam segi penilaian secara tertulis, lisan, unjuk kerja dan perubahan sikap mereka. Pembelajaran cooperative learning pada mata pelajaran akidah akhlak di madrasah aliyah, mampu meningkatkan akhlak karimah siswa lebih baik, terbukti dengan pengamalan kehidupan sehari-hari siswa di sekolah. ENGLISH: Recent developments in the field of teaching and learning process, have led to a renewed interest in the ability of teachers to master and apply appropriate learning methods. This ability has been considered as one of the factors that strongly supports the success of teachers in learning activities. Teachers are required to master a variety of learning methods following the characteristics of the material and students. Teachers have to provide chances for students to optimize their memory to work greatly by their language and practice it with their creativity. If teachers apply active learning method, students will be able to solve their problems. One alternative that can be done by teachers to further activate student learning in class is to use the Jigsaw Learning method. This strategy can be applied to learning that aims to achieve predetermined competencies. Based on the background above, this study was conducted to answer the question about how the objectives, programs, implementation, evaluation, supporting factors are inhibitors and cooperative learning outcomes of jigsaw type in the subject of Akidah Akhlak to strengthen the Islamic character of students? In other words, the purpose of this research is to find out the objectives, programs, implementation, evaluation, supporting factors, inhibitors and cooperative learning outcomes of the jigsaw type in Aqidah Akhlak. Furthermore, the implementation of the jigsaw method in learning Islamic Religious Education is very suitable, in addition to increasing student activity in the classroom, it can also improve student learning achievement. So students are able to understand and appreciate Islam well. Moreover, This study uses qualitative research in which data collected comes from interview scripts, field notes, personal documents, and other documents. The collected data were analyzed using descriptive analysis techniques. Looking closely at the data, the result of this research could be seen that the objectives, programs, implementation, results of the Jigsaw Learning method in learning Islamic Religious Education in Madrasah aliyah KKM 3 Cianjur, including MAN 3, MA Baiturohman, MA leles, and MA Al-Falah Campaka Cianjur, have been very admirable which is proven by the results expected by educators in the daily Islamic moral behavior of students. This method is very helpful for Islamic Religious Education (PAI) teachers because not only could it involve students actively, but also enhance student collaboration. Besides that, the application of this method is supported by several fairly complete facilities provided by the school