Implikasi pedagogis Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 122 tentang kewajiban belajar mengajar : Analisis ilmu pendidikan Islam

Penelitian ini bertolak dari latar belakang permasalahan bahwa pendidikan dan pembelajaran sudah berjalan dengan baik, namun apabila dirasakan masih ada yang kurang, artinya dapat dikatakan kurang berhasil dan optimal. Salah satu penyebab permasalahan tersebut, bisa jadi karena proses pembelajaran yang dilakukan selama ini belum sepenuhnya menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman utamanya. Padahal al-Qur’an merupakan firman Allah yang memberikan berbagai petunjuk dalam kehidupan, salah satunya petunjuk terhadap masalah pendidikan. Diantara petunjuk terhadap masalah pendidikan salah satunya al-Qur’an surat at-Taubah ayat 122. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kewajiban belajar mengajar menurut Ilmu Pendidikan Islam, 2) Penafsiran QS. at-Taubah ayat 122 menurut para mufasir, 3) Implikasi pedagogis yang terkandung dalam QS. at-Taubah ayat 122 tentang kewajiban belajar mengajar melalui analisis Ilmu Pendidikan Islam. Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran salah satunya didasarkan pada petunjuk atau bimbingan yang jelas, salah satunya berasal dari petunjuk al-Qur’an. Al-Qur’an surat at-Taubah ayat 122 memberikan panduan umum tentang adanya kewajiban belajar mengajar, yang kalau dilaksanakan akan menjadikan proses tersebut berjalan baik dan berhasil. Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif. Adapun metode yang digunakan adalah metode analisis isi (content analysis), mengemukakan kata kunci dalam tafsir QS. at-Taubah ayat 122. Kemudian sumber data primer dalam penelitian ini diantaranya Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Al-Azhar, dan Tafsir Al-Maraghi. Sedangkan, yang menjadi sumber data sekundernya adalah buku-buku penunjang yang berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi kepustakaan. Kemudian dilakukan analisis data melalui proses satuan, kategorisasi, penafsiran data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa: 1) Belajar mengajar menurut Ilmu Pendidikan Islam merupakan dua kegiatan yang saling berkorelasi, sehingga dijadikannya satu istilah yakni pengajaran. Pengajaran merupakan suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan segi kognitif, afektif, dan psikomotorik ke arah yang lebih baik lagi. 2) Secara umum penafsiran para mufassir terhadap QS. at-Taubah ayat 122 membagi jihad menjadi dua bagian, yaitu jihad bersenjata dan jihad memperdalam ilmu agama. Kemudian tugas orang yang memperdalam ilmu agama, yaitu menyampaikan kembali ilmu yang telah dipelajarinya kepada orang lain. 3) Implikasi pedagogisnya bahwa belajar mengajar merupakan dua kegiatan yang saling berkorelasi dan mesti adanya. Dengan adanya belajar mengajar akan mengantarkan pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Adapun ilmu yang harus diprioritaskan untuk dipelajari dan diajarkan adalah ilmu agama. Sesuai dengan isyarat QS. at-Taubah ayat 122, bahwa dalam proses belajar mengajar terdapat komponen utama yaitu pendidik dan peserta didik