Analisis perbandingan pembentukan portofolio optimal saham dengan menggunakan Single Index Model Capital Asset Pricing Model: Studi kasus pada saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019

Portofolio adalah salah satu cara untuk meminimalkan risiko yaitu dengan melakukan diversivikasi investasi dengan jalan mengumpulkan berbagai kombinasi aset yang paling baik. Portofolio optimal merupakan cara yang dapat digunakan untuk menentukan portofolio saham yang menghasilkan return yang besar dengan risiko yang dapat diminimalkan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memilih portofolio yang baik, seperti Single Index Model diperkenalkan oleh William F. Sharpe yang menjelaskan tentang hubungan antara return dari setiap sekuritas individu dengan return indeks pasar. Sedangkan menurut Sharpe, John Litner, Jack Traynor, dan Jon Mossin Capital Asset Pricing Model merupakan model penetapan harga aktiva equilibrium yang menyatakan bahwa expected return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linier positif dari sensitifitas sekuritas terhadap perubahan return portofolio. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil pembentukan portofolio optimla yang terbentuk menggunakan Single Index Model dan Capital Asset Pricing Model serta mengetahui ada atau tidaknya perbedaan expected return portofolio yang dihasilkan oleh portofolio yang terbentuk menggunakan model tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Penambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu seleksi data berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan peneliti. Data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan data historis dari penutupan (closing price) saham LQ45. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji normalitas dan uji independent sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 13 saham yang masuk dalam kriteria portofolio optimal menggunakan Single Index Model yaitu saham BBCA, ICBP, BBTN, BBRI, INCO, ADRO, TLKM, PTBA, UNTR, BMRI, UNVR, BBNI, dan WSKT. Hasil perhitungan menggunakan Capital Asset Pricing Model menghasilkan 19 saham yang masuk dalam kandidat portofolio efisien yaitu saham TLKM, UNVR, ICBP, GGRM, UNTR, AKRA, BBCA, INDF, INCO, BMRI, ASII, BBTN, INTP, BBRI, ADRO, WSKT, PTBA, BBNI, dan MNCN. Terdapat perbedaan expected return portofolio yang dihasilkan dalam pembentukan portofolio optimal menggunakan Single Index Model dan Capital Asset Pricing Model, dimana expected return portofolio menggunakan Single Index Model menghasilkan ERp sebesar 0,128068 dan Capital Asset Pricing Model menghasilkan ERp sebesar 0,00476008