Partisipasi masyarakat dalam program perbaikan rumah tidak layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Provinsi Jawa Barat tahun 2019

Pengamatan awal dalam penelitian ini bahwa terdapat beberapa masalah mengenai partisipasi masyarakat dalam program perbaikan rumah tidak layak huni di Provinsi Jawa Barat seperti adanya keterlambatan pemberian data jumlah perumahan tidak layak huni, masih sedikitnya jumlah bantuan yang diberikan oleh pihak swasta dalam upaya percepatan penurunan jumlah rumah tidak layak huni, serta nilai gotong royong yang masih belum sepenuhnya muncul di lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana partisipasi masyarakat dalam program perbaikan rumah tidak layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah khususnya di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya yaitu teknik observasi, studi dokumentasi, serta wawancara. Adapun langkah-langkah peneliti dalam menganalisis data penelitian yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Pada penelitian ini, teori yang digunakan ialah teori dimensi partisipasi masyarakat yang dikemukakan oleh Wilcox (1988), teori tersebut terdiri dari 5 dimensi, diantaranya yaitu information, consultation, deciding together, acting together, dan supporting independent community interest. Hasil dari penelitian yang dilakukan terkait partisipasi masyarakat dalam program perbaikan rumah tidak layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Provinsi Jawa Barat bahwa partisipasi masyarakat sudah cukup tinggi jika dilihat dari terlaksananya program sejauh ini, namun masih ada beberapa kendala serta aspek yang belum terpenuhi terkait perolehan partisipasi dari masyarakat diantaranya yaitu masih kurangnya pembinaan terhadap fasilitator sebagai pendamping di lapangan, kurangnya kepedulian masyarakat untuk bergotong royong khususnya di daerah perkotaan, kurangnya kemampuan berswadaya, serta dukungan dari kelompok sosial atau pihak swasta yang masih perlu ditingkatkan