Keefektifan Mudabbirah dalam pembinaan akhlak hubungannya dengan motivasi belajar santriwati di pesantren: Penelitian pada santriwati di Pondok Pesantren Nuruzzaman Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi karena lemahnya motivasi belajar santriwati ini dapat dilihat dari banyaknya santriwati yang berada pada titik jenuh nya untuk belajar, diakibatkan oleh beberapa hal seperti : sudah lama tidak dijenguk oleh orang tua, memiliki masalah pribadi yang berdampak pada semangat belajar, dan ada saatnya santriwati tidak mau lagi kembali ke pesantren karena ada batasan dalam penggunaan alat elektronik bahkan sampai ada yang tidak terima ketika handphone nya di ambil oleh pihak pesantren, padahal sudah jelas ada larangan untuk tidak membawa alat komunikasi. Untuk itulah ketika di asrama diperlukan pendamping atau pembimbing untuk anak yakni mudabbirah yang berfungsi sebagai pengganti orang tua sebagai pembimbing. Dengan adanya peran mudabbirah tersebut, maka bagaimana keefektifan mudabbirah dalam pembinaan akhlak. Kemudian hubungannya dengan motivasi belajar santriwati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) realitas keefektifan mudabbirah dalam pembinaan akhlak, 2) realitas motivasi belajar santriwati, dan 3) realitas hubungan keefektifan mudabbirah dalam pembinaan akhlak dengan motivasi belajar santriwati. Penelitian ini melibatkan santriwati Pondok Pesantren Nuruzzaman dengan sampel 32 orang yang diambil 30% populasi santriwati sebanyak 105 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Alat pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara, dokumentasi, dan angket. Dengan responden sebanyak 32 santriwati yang diambil dari setiap kelompok bimbingan di Pondok Pesantren Nuruzzaman. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa, 1) Keefektifan mudabbirah dalam pembinaan akhlak menghasilkan jumlah rata – rata sebesar 3,63 yang termasuk pada kategori baik. 2) Motivasi belajar santriwati menghasilkan jumlah rata – rata sebesar 3,64 yang termasuk pada kategori tinggi. 3) Hubungan antara variabel X dan variabel Y memiliki koefisien korelasinya sebesar 0,64 yang berada pada interval 0,600 – 0,799. Dengan demikian maka hal ini menggambarkan bahwa korelasi antara variabel X dan variabel Y termasuk pada kualifikasi kuat/tinggi. Sehingga hipotesis (Ho) ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara keefektifan mudabbirah dalam pembinaan akhlak dengan motivasi belajar santriwati dan derajat pengaruhnya sebesar 23,4% dan 76,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar santriwati di Pondok Pesantren Nuruzzaman