Strategi kepemimpinan kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja pendidik pada masa Pandemi di Madrasah Tsanawiyah Insan Mulya Cidaun Cianjur

Masa pandemi menuntut kegiatan akademik untuk dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan) dan memerlukan media pembelajaran yang tidak cukup mudah untuk di dapatkan karena kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan, sehingga diperlukan strategi kepemimpinan kepala madrasah MTs Insan Mulya Cidaun dalam meningkatkan kinerja pendidik agar profesionalisme kinerja dan semangat pendidik tetap berjalan dan semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis formulasi strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja pendidik pada masa pandemi meliputi; strategi prakondisional, akademik, non-akademik, pendukung, dan evaluatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dengan key informan kepala madrasah dan snowball process kepada wakil kepala madrasah bidang kurikulum, sarana prasarana dan pendidik. Teknik dokumentasi meliputi: naskah dokumen 1,2,3 madrasah dan dokumen penunjang lainnya. Teknik observasi lingkungan madrasah dan proses home visit. Uji absah data menggunakan teori miles hubberman: credibility (derajat kepercayaan), transferability (keteralihan), dependability (kebergantungan), dan confirmability (kepastian). Hasil penelitian menunjukan bahwa; pertama, penguatan motivasi kepada para pendidik dalam meningkatkan kinerja dan semangat kerja sehingga meminimalisir rasa kurang semangat serta memunculkan habbit mendidik para pendidik untuk kembali melaksanakan kegiatan akademik. Selanjutnya penguatan kedisiplinan dalam mengimplementasikan protokol kesehatan dalam melakukan tugas dan fungsinya ketika menjalankan pembelajaran tatap muka home visit pada masa pandemi; kedua, pengambilan keputusan implementasi kurikulum darurat di madrasah dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap proses belajar mengajar baik secara luring ataupun daring. Menyusun dokumen akademik madrasah bersama internal stake holder madrasah; ketiga, kepala madrasah meringankan beban kerja para pendidik dengan pembagian tugas yang tidak terlalu berat. Para pendidik bertugas sebagai wali kelas perangkat madrasah, wakil kepala madrasah; keempat penyederhanaan evalusi agar tidak memberatkan para pendidik dalam proses administratif.; kelima, secara penuh mencoba memfasilitasi proses kegiatan akademik. Khususnya pada pelaksanaan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh para pendidik meliputi: pemberian insentif kepada para pendidik yang melakukan jadwal tatap muka pembelajaran di rumah para peserta didik