Alquran sebagai wahyu dengan kebenarannya yang bersifat absolut harus menafsirkan kembali sesuai dengan kebutuhan pada masa kini. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam buku epistemology tafsir mengenai “Alquran Shohihun Li Kulli Zaman Wa Makan” oleh karena itu bermacam metode pun bermunculan dan digunakan untuk menafsirkan Alquran agar lebih dapat dipahami secara komprehensif dan tidak kaku. Dalam menafsirkan Alquran banyak aspek ilmu yang digunakan untuk menunjang kebenaran suatu tafsir seperti ilmu bahasa, ilmu Fiqih, ilmu Asbabun nuzul dan ilmu-ilmu Ulumul Quran lainnya, dari ilmu-ilmu tersebut muncullah sebuah metode penafsiran ataupun corak penafsiran. Seperti halnya Fazrul Rahman yang mencetuskan metode penafsiran yaitu metode Doubl...