Peran kegiatan keagamaan terhadap penerimaan diri remaja putri di perkotaan: Studi kasus Karang Taruna RW 03 Kelurahan Babakan Surabaya Kecamatan Kiaracondong

Masa remaja adalah suatu tahap kehidupan yang bersifat peralihan dan labil. Remaja pada zaman modern ini telah ditimpa kehampaan spiritual dan juga membawa remaja kepada hal-hal yang negatif ataupun yang kurang baik. Untuk mencegah hal-hal tersebut maka dibutuhkan intervensi edukatif dalam bentuk kegiatan keagamaan untuk mengarahkan remaja tersebut agar berkembang ke arah positif. Penerimaan diri merupakan satu aspek yang penting dalam kehidupan remaja. Dengan memiliki penerimaan diri akan membantu remaja untuk dapat berfungsi secara ideal dan mengaktualisasikan potensi dengan optimal. Penerimaan diri merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan yang sedang dijalani, terutama dalam kehidupan bersosial di kalangan remaja putri. Penerimaan diri tersebut yang akan menumbuhkan rasa percaya diri dan menerima diri apa adanya Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kegiatan keagamaan terhadap penerimaan diri remaja putri di perkotaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif dimana pengambilan data yang digunakan berupa observasi partisipan serta wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian ini adalah para remaja putri yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa empat subjek yang telah diteliti memiliki penerimaan diri yang bagus. Dua subjek masih membandingkan diri namun bertujuan untuk terus memperbaiki potensi dan kemampuan diri, sedangkan dua subjek lainnya tidak membandingkan dengan orang lain, akan tetapi terus memfokuskan akan kemampuan yang dimiliki. Semua subjek dapat menerima saran dan kritik dari orang lain dan juga bersikap terbuka kepada siapapun. Sikap penerimaan diri yang dimiliki oleh semua subjek disebabkan kepahaman mereka tentang diri mereka yang disadarkan melalui kegiatan keagamaan yang rutin dihadiri. Sebab dari kegiatan keagamaan berupa taklim, tarbiyyah tematik, dan tadarus Al-Qur’an para subjek lebih mudah mengaplikasikan perilaku Qanaah atas apa saja yang mereka miliki yang telah diberikan Allah kepada mereka