Pembinaan sikap spiritual dan sikap sosial siswa melalui pembelajaran kontekstual dan program keagamaan sekolah : Penelitian di kelas VIII SMPIT Wasilah Intelegensia

Berdasarkan pengamatan awal di SMPIT Wasilah Intelegensia, peneliti menemukan beberapa data siswa dari guru bagian Bimbingan dan Konseling (BK) yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah dari 160 siswa SMPIT Wasilah Intelegensia diantaranya siswa yang bermasalas, bolos, merokok, tidak shalat berjama’ah dan berkelahi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Desain Pembinaan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual dan Program Keagamaan Sekolah, (2) Faktor Pendukung dan Penghambat Pembinaan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual dan Program Keagamaan Sekolah, (3) Pelaksanaan Pembinaan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual dan Program Keagamaan Sekolah, (4) Penilaian Pembinaan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual dan Program Keagamaan Sekolah, (5) Hasil Pembinaan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual dan Program Keagamaan Sekolah Sikap spiritual terdiri dari beberapa butir nilai yaitu: beriman, bertakwa, dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap sosial terdiri dari beberapa indikator yaitu: Jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, proaktif dan responsif, cinta damai, santun dan sopan, dan percaya diri. Adapun proses penanaman sikap dapat dilaksanakan dalam 2 kegiatan yaitu intrakurikuler dan ekstrakurikuler . Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Desain pembinaan sikap spiritual dan sikap sosial siswa sekolah situnjukkan dengan merancang tujuan pembelajaran, materi, metode, langkah-langkah pembelajaran dan penilaian pembelajaran, (2) Faktor pendukung pembinaan sikap spiritual dan sikap sosial siswa adalah kepribadian siswa, kreativitas guru, pendidikan di keluarga, dan program keagamaan sekolah, sedangkan faktor penghambat adalah arus teknologi dan lingkungan teman sebaya. (3) Pelaksanaan pembinaan sikap spiritual dan sikap sosial siswa yaitu intrakurikuler dan ekstrakurikuler (4) Penilaian pembinaan sikap spiritual dan sikap sosial siswa dilaksanakan dengan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengolahan dan tindak lanjut penilaian, (5) Hasil pembinaan sikap spiritual dan sikap sosial siswa ditunjukkan dengan hasil kuesioner sikap spiritual sebesar 74,92 dan sikap sosial sebesar 75,28. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembinaan sikap spiritual dan sikap sosial siswa melalui pembelajaran kontekstual dan program keagamaan sekolah dapat dikatakan efektif