Penerapan anggaran berbasis kinerja pada Dinas Kesehatan Kota Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya proses penganggaran yang belum optimal pada Dinas Kesehatan Kota Bandung. Proses penganggaran pada instansi Pemerintah saat ini menggunakan pendekatan anggaran berbasis kinerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja pada Dinas Kesehatan Kota Bandung, serta mengetahui kendala dalam Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja pada Dinas Kesehatan Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan teori Nordiawan Deddi dan Hertianti (2010;85) yang menjelaskan bahwa penyusunan anggaran berbasis kinerja yang baik harus mencerminkan beberapa kriteria, diantaranya: (1) Clear (2) Relevant (3) Economic (4) Adequate (5) Monitorabke. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data-data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung, wawancara yang dilakukan dengan enam orang narasumber yang merupakan pegawai/staff pada Dinas Kesehatan Kota Bandung, serta dokumentasi dari dokumen yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Bandung maupun web resmi instansi terkait. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan anggaran berbasis kinerja pada Dinas Kesehatan Kota Bandung telah dijalankan secara Clear, Relevant, Economic, Adequate dan Monitorable. Namun dalam pelaksanaannya belum berjalan optimal karena kajian mengenai Relevant dan Monitorable belum dijalankan secara optimal. Kemudian masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan penerapan anggaran berbasis kinerja seperti kurangnya dukungan informasi yang diberikan oleh pelayan kesehatan, adanya kekurangan anggaran, kondisi lingkungan sosial yang berubah seperti perubahan pola penyakit dan lingkungan ekonomi yang sering kali berubah seperti perubahan harga di pasaran yang membuat pelaksanaan kegiatan tidak berjalan seperti apa yang direncanakan, dan adanya beberapa tugas kolaboratif dengan instansi lain