Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Operational Efficiency Ratio (OER) terhadap Return On Asset (ROA) pada PT Bank Panin Dubai Syariah Periode 2016-2018

Kemanpuan bank dalam mencari keuntungan dapat diukur melalui efektivitas dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam meningkatkan keuntungan, menilai kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya-biaya, serta pengembalian aset-aset yang menentukan jumlah pendapatan bersih ke total aktiva. Salah satu faktor yang mempengaruhi Return On Asset (ROA) yaitu Non Performing Financing (NPF) dan Operational Efficiency Ratio (OER). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) secara parsial, (2) Pengaruh Operational Efficiency Ratio (OER) terhadap Return On Asset (ROA) secara parsial, (3) Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Operational Efficiency Ratio (OER) terhadap Return On Asset (ROA) secara simultan pada PT. Bank Panin Dubai Syariah Periode 2016-2018. Kerangka berpikir pada penelitian ini adalah ketika bank tidak mampu mengelola aktiva yang dimiliki dalam kegiatan operasionalnya dengan baik, maka Non Performing Financing (NPF) dan Operational Efficiency Ratio (OER) akan mengalami peningkatan sehingga bank tidak mampu menghasilkan laba yang maksimal dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Hal tersebut akan menurunkan Return On Asset (ROA) pada bank. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif serta menggunakan sumber data penelitian sekunder yaitu data laporan keuangan tahunan triwulan PT. Bank Panin Dubai Syariah periode 2016 sampai dengan 2018 dalam www.paninbanksyariah.co.id. Dianalisis dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji asosiatif dan uji komparatif. Untuk pengolahan data menggubakan program SPSS for Windows version 20.0 dan Microsoft Exel 2013. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa: (1) Non Performing Financing (NPF) secara parsial terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dengan hasil uji hipotesis t_hitung (-2,556) > t_tabel (2,228) maka H_a diterima. (2) Operational Efficiency Ratio (OER) secara parsial terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dengan hasil uji hipotesis t_hitung (-170,007) > t_tabel (2,228) maka H_a diterima. (3) Non Performing Financing (NPF) dan Operational Efficiency Ratio (OER) secara simultan berpengaruh positif negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dengan hasil uji hipotesis t_hitung (14.539,126) > t_tabel (4,26) maka H_a diterima. Kemudian hasil perhitungan angka baku Non Performing Financing (NPF) adalah 30,694 lebih kecil dibandingkan dengan nilai angka baku Operational Efficiency Ratio (OER) yaitu sebesar 33,612