Proses penanaman nilai spiritual islami terhadap kesehatan mental pada usia remaja: Studi deskriptif pada remaja di Yayasan Bening Nurani Desa Margajaya Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

Di era globalisasi ini permasalahaan dalam sebuah masyarakat sangat kompleks sekali. Mulai dari permasalahan ekonomi, politik, sosial, pendidikan ataupun masalah-masalah yang lainnya. Tak jarang permasalahan yang masyarakat hadapi membuat mereka menjadi stress, depresi bahkan sampai bunuh diri. Batin remaja seolah kosong tanpa nilai kegamaan atau spiritual sehingga menjadikan remaja berhura-hura menghabiskan harta, tawuran, sex bebas, mengkonsumsi minuman keras ataupun mengkonsumsi obat-obat terlarang. Berdasarkan dari uraian pemaparan masalah diatas dan dengan berkembangnya permasalahan-permasalahan moral yang menjangkit para remaja. Sehingga terjadi kekosongan nilai spiritual dan agama. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi spiritual, kondisi mental dan proses penanaman nilai spiritual terhadap kesehatan mental pada usia remaja di Yabni. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam perjalanan penelitian ini, dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan metode wawancara, obeservasi, dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisa data yang diperoleh, penulis melakukan menyajikan data, dan juga verifikasi data. Penanaman nilai sendiri menurut Chabib Thoha adalah suatu tindakan, perilaku atau proses yang dilakukan dengan tujuan untuk menanamkan suatu tipe keyakinan dimana seseorang harus bertindak, menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan. Adapun nilai spiritual sendiri menurut Suparlan Suhartono adalah organisme ontologis yang dipengaruhi oleh paham teologisme menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat refleksi keilahian atau nilai-nilai spiritual. Adapun hasil dari penelitian yang peneliti lakukan, Remaja Yabni di bimbing atau ditanami nilai spiritual agar mereka mampu memaknai setiap persoalan dalam hidup, berdo’a sebelum dan sesudah pengajian, sholat berjamaah, saling menghormati, dan mengedepankan etika. Secara mental remajaanya memiliki tujuan hidup yang kuat, nyaman berinteraksi dengan keluarga, dapat beradaptasi serta memaksimalkan kemampuannya. Proses dari penanaman nilai spiritual itu sendiri di lakukan melalui kegiatan harian dan mingguan. Pengajian harian ini meliputi pengajian pagi, sore dan malam dan pengajian malam senin