Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang

Fenomena yang muncul pada penelitian awal adalah belum tercapainya kemandirian daerah dalam memperoleh penerimaan Pendapatan Asli Daerah selama tujuh tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai variabel independen (X) dan Kinerja Keuangan sebagai variabel dependen (Y) . Peneliti menggunakan teori Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Halim yang terdiri dari tiga dimensi yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan. Sedangkan utuk variabel Kinerja Keuangan, peneliti menggunakan teori menurut Mahmudi dengan dimensi yaitu kemandirian daerah. Metode penelitian mengunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel penelitian yang digunakan adalah purposive sampling method yaitu Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Subang dari tahun (2010-2016). Pengujian statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan analisis koefisien determinasi. Berdasarkan hasil penelitian penulis berdasarkan data perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemandirian daerah, rata-rata kemandirian daerah kabupaten Subang tahun 2010-2016 ialah sebesar 11,3%. Nilai uji t, yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan yaitu variabel X1 (Pajak Daerah) dengan besar pengaruh t hitung > t tabel (3,355 > 2,570). Serta berdasarkan hasil nilai Fhitung > Ftabel (29,348 > 6,61) maka H0 ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan. Berdasarkan tabel pada pembahasan atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,966 atau 96,60%. Hal ini menujukan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan) terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Keuangan sebesar 96,60% sedangkan 3,40% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti