Pengaruh social problem solving terhadap kenakalan remaja dengan school well-being sebagai variabel mediator: Studi pada siswa SMKN X Kabupaten Cianjur

Masalah perilaku dan penyesuaian sering ditemukan pada individu yang memasuki fase remaja. Mereka mulai melakukan eksplorasi tanpa bimbingan dan arahan yang tepat, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain. Kemampuan social problem solving penting dimiliki remaja dalam menghadapi berbagai keputusan dan masalah sehari-hari. Selain itu, sekolah juga memiliki peran utama dalam menekan perilaku kenakalan yang dilakukan remaja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran school well-being sebagai variabel mediator antara pengaruh social problem solving terhadap kenakalan remaja. Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Responden penelitian ini adalah 256 siswa SMKN X Kabupaten Cianjur yang berusia 15-19 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah Social Problem Solving Inventory – Revised:Short (SPSI-R:S), school well-being, dan Self Report Delinquency (SRD). Hasil penelitian ini menemukan bahwa school well-being memediasi pengaruh social problem solving terhadap kenakalan remaja. Dimana efek total lebih besar (.062) daripada efek langsung (-.256) dengan p=.001. Kemudian, secara terpisah social problem solving dan school well-being memiliki pengaruh negatif terhadap kenakalan remaja dengan p=.001 dan .022