Penerapan metode bermain peran dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa: Penelitian di Madrasah Diniyah Takmiliyah Miftahul ‘Ulum

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya komunikasi interpersonal atau antar pribadi antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Bimbingan kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal ini untuk membantu dan menyelasaikan masalahmasalah yang ada dalam bentuk komunikasi antar pribadi di MDT Miftahul U’lum. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui program seberapa banyak yang kurang berkomunikasi di MDT miftahul U’lum ini, dan ingin mengetahui bagaiamana jalannya proses penerapan metode bermain peran dalam bimbingan kelompok dan ingin tahu juga hasil dari bimbingan komunikasi interpersonal ini. Penelitian ini didasarkan pada kerangka pemikiran bahwasannya bimbingan kelompok dengan metode bermain peran efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, dengan demikian peningkatan komunikasi interpersonal perlu dimiliki karena dapat mendorong siswa untuk dapat terbuka, memiliki rasa empati, dan sifat yang positif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, kualitatif dan wawancara mendalam yakni memberikan gambaran mengenai fakta-fakta secara akurat dan sistematis tentang penerapan metode bermain peran dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan komunikasi interpersonal di MDT Miftahul U’lum. Data yang ditemukan dari penelitian ini yaitu Hasil yang di capai dari Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal di MDT Miftahul U’lum adalah layanan tersebut berhasil Meningkatkan Komunikasi Interpersonal, dengan indikator masalah yang ada. Untuk penilaian hasil yang dicapai setelah mengikuti proses bimbingan adalah :setelah mengikuti bimbingan, siswa-siswi aktif dalam belajar tidak bermalas-malasan sering aktif berkomunikasi didalam kelas baik dengan teman sekelasnya maupun dengan gurunya, dan orang tuanya pun sekarang sering melatih anak-anaknya untuk berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal dan mengajarkan berkomunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Selama proses bimbingan sebanyak sebelas orang orang berubah, seluruh indikator permasalahnya selama satu minggu, sedangkan dua orang lagi berubah semua indikator masalahnya setelah semester baru berlangsung dalam bermain peran pula para siswa-siswi mencoba mengekploitasi masalahmasalah baik dalam berkomunikasi dengan yang lainnya dan memeperagakannya dalam bermain peran para siswa-siswi mampu menghayati tikoh yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam bermain peran itu akan menentukan apakah proses pemahaman, komunikasi penghargaan dan identifikasi diri terhadap nilai sudah berkembang