Minat bermain musik anak usia dini antara kegiatan bermain perkusi dan bermain angklung: Kuasi eksperimen kelompok B di RA Al Bajuri Cikajang Garut

Penelitian ini dilatar belakangi dari minat anak ketika bermain musik di RA Al Bajuri Cikajang Garut. Hal ini terlihat dari proses permbelajaran musik anak yang berlangsung monoton, anak masih kaku, malu-malu bahkan tidak acuh, sehingga minat anak dalam bermain musik masih mulai berkembang dengan memperoleh nilai rata-rata 59. Kegiatan bermain musik anak menggunakan permainan perkusi diduga merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan minat bermain musik anak, karena melalui kegiatan permainan alat musik perkusi diharapkan dapat menstimulus kecerdasan musik anak yang berhubungan dengan keterampilan bunyi, irama, nada dan kesesuaian dalam memainkan alat musik perkusi sehingga dapat mengembangkan minat anak dalam bermain musik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) minat bermain musik anak melalui kegiatan bermain perkusi (kelas eksperimen) 2) minat bermain musik anak melalui kegiatan bermain angklung (kelas kontrol) 3) perbedaan minat bermain musik anak melalui kegiatan bermain perkusi dengan bermain angklung. Penelitian ini bertolak pada pemikiran bahwa minat bermain musik anak usia dini dipengaruhi oleh ketepatan guru dalam memilih media dan alat pembelajaran untuk bermain musik. Atas dasar itu, untuk mengembangkan minat bermain musik anak salah satu alat musik yang dapat diperkenalkan dan dimainkan ataupun dibuat secara sederhana yang dilakukan oleh anak yaitu alat musik perkusi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan minat bermain musik anak usia dini kelompok B RA AL Bajuri Cikajang Garut antara kegiatan bermain perkusi dan bermain Angklung. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan desain penelitian Non Equivalent Control Group Desain yang merupakan design yang membandingkan tes awal dan tes akhir yang mana kelompok dipilih tidak secara random dengan tujuan tertentu yaitu melihat kesetaraan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Peneliti menggunakan 2 kelas yaitu kelas B1 dengan jumlah 14 anak dan B2 dengan jumlah 13 anak di RA Al Bajuri Cikajang Garut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa minat bermain musik anak dengan menggunakan kegiatan bermain perkusi diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 62 dengan kategori mulai berkembang dan post-test sebesar 78 dengan kategori berkembang sesuai harapan. Sedangkan pada kelas yang menggunakan kegiatan bermain angklung diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 56 dengan kategori mulai berkembang dan post-test sebesar 68 dengan kategori berkembang sesuai harapan. Perbandingan minat bermain musik anak yang menggunakan kegiatan bermain perkusi dengan yang menggunakan angklung memiliki perbedaan yang signifikan, hal ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis terhadap nilai post-test uji hipotesis yang menunjukan nilai thitung = 4,000 > ttabel = 2,060 pada taraf signifikansi 5% dan dapat diinterprestasikan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis nol (Ho) ditolak