Nilai kejujuran berita: Studi kasus penerapan nilai objektivitas dan independensi pada wartawan Kota Bandung

Wartawan harus jujur dalam dalam menyebarlauskan berita, karena pers nasional mempunyai peranan penting dalam memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan mengembangkan pendapat umum, dengan menyampaikan informasi yang tepat, akurat dan benar. Hal ini akan mendorong ditegakkannya keadilan dan kebenaran, serta diwujudkannya supremasi hukum untuk menuju masyarakat yang tertib. Dalam menulis berita harus sesuai dengan kenyataan, tidak berat sebelah dan bebas dari prasangka. Wartawan semaksimal mungkin perlu mengedepankan objektivitas dalam melakukan pemberitaan. Karena berita yang objektif itu merupakan berita yang menyajikan fakta yang akurat serta tidak berpihak dan melibatkan opini dari seorang wartawan, yang mana berita itu tidak diciptakan atau dibuat-buat oleh wartawan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman wartawan kota Bandung mengenai UU Pers pasal 1 mengenai Objektivitas dan Independensi, dan bagaimana kendala yang dihadapi wartawan kota Bandung dalam mengedepankan Kode Etik Jurnalistik dalam kegiatan Jurnalistiknya. Penelitian ini menggunakan teori pengaruh isi media yang dikemukakan oleh Pamela Shoemaker dan Stephen D. Reese bahwa isi media atau agenda media merupakan hasil tekanan yang berasal dari dalam dan luar organisasi media. Asumsi dari teori ini adalah bagaimana isi pesan media yang disampaikan kepada khalayak adalah hasil pengaruh dari kebijakan internal organisasi media dan pengaruh dari eksternal media itu sendiri. Sedangkan metode penelitian yang digunakanya adalah metode studi kasus, dan teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman wartawan Kota Bandung mengenai nilai objektivitas dan independensi, harus berimbang, tidak memihak kesatu sisi, berita yang harus disesuaikan dengan kondisi media, dan wartawana berusah berlaku objektif dan independen saat di lapangan, namun kepentingan media seperti pemilik modal dan iklan membuat berita menjadi kurang objektif dan independen. sedangkan kendala yang dihadapi dalam menerapkan Kode Etik Jurnalistik yaitu dari media, yang dimana media mempunyai kepentingan dengan pemilik modal dan sponsor iklan