Analisis penyusutan aset tetap pada gedung dan bangunan di Balai Inseminasi Buatan Lembang Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian

Penelitian ini berangkat dari permasalahan terkait penyajian jumlah nilai akumulasi penyusutan aset tetap pada gedung dan bangunan dalam Laporan Neraca Barang Milik Negara di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang yang masih belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) penerapan penyusutan aset tetap pada gedung dan bangunan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang; dan (2) perhitungan beban penyusutan aset tetap pada gedung dan bangunan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan desain penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, studi kepustakaan atau dokumentasi, dan wawancara terstruktur yang dilakukan secara langsung dengan pegawai di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan penyusutan aset tetap pada gedung dan bangunan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang mengacu kepada 3 prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu: (1) identitas aset yang kapasitasnya menurun; (2) nilai yang dapat disusutkan; dan (3) masa manfaat dan kapasitas aset tetap. Perhitungan beban penyusutan aset tetap pada gedung dan bangunan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang pada tahun 2010-2015 belum efektif. Jumlah beban penyusutan gedung dan bangunan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang tidak sesuai dengan hasil analisis peneliti sehingga terdapat selisih diantara keduanya. Beban penyusutan gedung dan bangunan pada tahun 2010, 2014, dan 2015 lebih besar nilainya dibandingkan dengan hasil perhitungan peneliti, sedangkan beban penyusutan gedung dan bangunan pada tahun 2011, 2012 dan 2013 lebih kecil nilainya dibandingkan dengan hasil perhitungan peneliti