Makna kata Al-Fauzu dalam Alquran: Studi analisis semantik Toshihiko Izutsu

Banyak orang yang menginginkan kemenangan dan keberuntungan di dalam hidup, akan tetapi terkadang mereka tidak memahami kemenangan seperti apa yang seharusnya dicapai. Kebanyakan dari setiap orang berasumsi bahwa kemenangan adalah berupa banyaknya harta dan pendidikan yang tinggi, serta kenyamanan dalam setiap hal yang dijalani selama hidup berlangsung. Bahkan, tidak sedikit dari mereka menganggap bahwa kehidupan adalah sebuah kompetisi. Padahal sejatinya Allah telah memaparkan di dalam Alquran bagaimana hakikat dari sebuah kemenangan. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang sekaligus menjadi tujuan pada penelitian ini adalah membahas mengenai makna kata al-Fauzu dan berbagai derivasinya dalam Alquran, yang meliputi makna dasar, makna relasional, makna sinkronik dan diakronik, serta konsep atau pandangan dunia Alquran terhadap kata al-Fauzu tersebut berdasarkan analisis semantik Alquran Toshihiko Izutsu. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian bersifat kualitatif. Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan semantik Alquran Toshihiko Izutsu. Sumber data primer yang digunakan meliputi Alquran dan terjemahnya, buku-buku semantik yang salah satunya adalah buku karangan Toshihiko Izutsu yang berjudul Relasi Tuhan dan Manusia dan Etika Beragama dalam Alquran. Sedangkan sumber data sekunder yang digunakan meliputi kamus-kamus klasik bahasa Arab, artikel, jurnal, skripsi, dan lain sebagainya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kata al-Fauzu dan berbagai derivasinya dalam Alquran disebutkan sebanyak 29 kali yang berada dalam 27 ayat dan tersebut dalam 21 surat. Lafadz al-Fauzu yang diturunkan di Mekkah terdapat pada 10 ayat dan 10 surat, sedangkan ayat yang diturunkan di Madinah terdapat 17 ayat dalam 11 surat. Medan semantik dari semua lafadz al-Fauzu dapat dipahami ketika lafadz al-Fauzu disandingkan dengan lafadz Allah, al-Mu’minin, ridha, jannah, fadhlun, taqwa, busyra, rahmat, tha’at,dan al-‘Adzim. Makna relasional dari lafadz al-Fauzu sangat beragam, di antaranya adalah orang yang taat kepada Allah dan rasul-Nya, rahmat dari Allah, berita gembira di kehidupan dunia dan akhirat, orang yang bertaqwa kepada Allah, karunia dari Allah, penghuni surga yang kekal di dalamnya, keridhaan Allah, orang-orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan, janji Allah dalam firman-Nya, kemenangan/keberuntungan yang besar, dan orang-orang yang sabar. Setelah direlasikan dengan medan semantik, konsep al-Fauzu atau kemenangan dalam Alquran adalah berkaitan dengan pemberi kemenangan, orang-orang yang mendapatkan kemenangan, balasan atas orang-orang yang mendapat kemenangan, dan keselamatan dari berbagai adzab di dunia, adzab pada hari Kiamat, dan adzab di neraka