Penentuan ta’widh dalam produk iB Hasanah Card di Bank BNI Syariah Cabang Bandung

iB Hasanah Card adalah salah satu produk yang dikeluarkan oleh Bank BNI Syariah, yang mempunyai fungsi sebagai kartu kredit yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang atau jasa berdasarkan sistem syariah sebagaimana yang ditetapkan dalam Fatwa DSN MUI. Dalam iB Hasanah Card ada sanksi yang dikenakan bagi nasabah yang mengalami keterlambatan dalam membayar tagihan kartu, yaitu Ta’widh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Mekanisme Penentuan Ta’widh pada produk iB Hasanah Card di Bank BNI Syariah Cabang Bandung, Dasar Kebijakan tentang Ta’widh di Bank BNI Syariah Cabang Bandung, dan Kesesuaian Penentuan Ta’widh pada Produk iB Hasanah Card di Bank BNI Syariah Cabang Bandung dengan Fatwa DSN MUI NO. 43/DSN-MUI/VIII/2004 tentang Ta’widh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah dengan metode deskriptif studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan teknik observasi, wawancara dan studi kepustakaan dan/atau dokumentasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data secara kualitatif, yaitu meneliti kondisi objek yang alamiah, dimana sekumpulan data yang diperoleh dari penelitian yang merupakan jawaban atas setiap pertanyaan yang diajukan kepada pihak Bank Syariah. Sumber data ada dua macam yaitu: (1) sumber data primer: yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari objek yang yang diteliti; (2) sumber data sekunder: yaitu data penunjang dan pelengkap yang berkaitan dengan penelitian antara lain, buku-buku, skripsi, catatan perkuliahan, artikel, jurnal, PDF dan internet. Berdasarkan dari hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, (1) Mekanisme Penentuan Ta’widh (pembayaran biaya ganti rugi) dilakukan apabila nasabah mengalami keterlambatan dalam membayar biaya tagihan setiap bulannya pada batas waktu yang telah disepakati, yaitu sebesar 10% dari total tagihan atau minimal Rp 50.000,-, dan penentuan biaya ganti rugi (ta’widh) disesuaikan juga dengan waktu lamanya card holder menunggak dalam membayar biaya tagihan kartu; (2) Dasar Kebijakan dan Pemikiran tentang adanya biaya ganti rugi (ta’widh) dalam iB Hasanah Card yaitu untuk menutupi kerugian pihak Bank selama menangani nasabah yang mengalami keterlambatan dalam membayar biaya tagihan kartu, dan dalam menentukan Ta’widh Bank BNI Syariah Cabang Bandung merujuk pada Fatwa Dewan Syariah Nasional; dan (3) Berdasarkan hasil analisis pada produk iB Hasanah Card, belum sesuai dengan ketentuan umum dalam Fatwa DSN MUI No. 43/DSN-MUI/VIII/2004 tentang Ta’widh. Penentuan biaya penagihan (ta’widh) di Bank BNI Syariah ditentukan berdasarkan perkiraan sesuai jangka waktu, sedangkan dalam Fatwa DSN MUI biaya penagihan (ta’widh) harus sesuai dengan kerugian riil, dan besarnya biaya penagihan (ta’widh) belum begitu jelas untuk mengganti rugi apa saja selama penanganan penagihan, sehingga terdapat unsur gharar (ketidakpastian)