Media sosial Instagram dalam pembentukan pemahaman dan sikap keagamaan generasi milenial: Analisis terhadap komunitas Persatuan Mahasiswa/Mahasiswi Malaysia UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Penelitian ini mengkaji tentang pemanfaatan media sosial instagram yang digunakan sebagai komunikasi pembelajaran oleh Komunitas mahasiswa/mahasiswi Malaysia UIN Sunan Gunung Djati Bandung (MAHMUB) dalam memenuhi kebutuhan informasi dan pengetahuan agama Islam. Mahmub menjadi sasaran yang sesuai sebagai pengguna media sosial instagram yang cukup aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat penggunaan media sosial Instagram di kalangan generasi milenial pada komunitas Mahmub, mengetahui kecerdasan spiritual generasi milenial pengguna Instagram pada komunitas Mahmub, serta mengetahui kecerdasan emosional generasi milenial pengguna Instagram pada komunitas Mahmub. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teori Taksonomi Bloom yaitu melalui aspek tentang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga bentuk hirarki tersebut dinamakan “Taksonomi Bloom”. Kemudian, untuk mengetahui pemahaman tentang pengalaman keagamaan terhadap generasi milenial pada komunitas mahmub, peneliti menggunakan teori pengalaman keagamaan dari Joachim Wach. Dalam penelitiannya, peneliti menggunakan pendekatan personal untuk mengetahui pengalaman keagamaan pada anggota komunitas Mahmub. Teknik pengumpulan data hasil penelitian yaitu dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan media sosial instagram di kalangan komunitas Mahmub memiliki minat penggunaan yang cukup tinggi. Persoalan mengenai pemahaman dan sikap spiritual pada komunitas Mahmub, instagram memiliki fungsi edukatif, karena mereka mulai memanfaatkan penggunaan instagram melalui fitur-fitur yang disajikan sebagai media pembelajaran mengenai ilmu agama, berupa postingan gambar, video beserta caption, yang menjelaskan maksud dan tujuan kepada pengguna instagram dalam berbagi informasi termasuk informasi tentang keislaman. Hal ini menjadikan media sosial instagram tidak hanya sebagai eksistensi diri tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk berdakwah