Perkembangan Keluarga Remaja Islam Salman Institut Teknologi Bandung (KARISMA ITB)tahun 1981-1986

Karisma ITB dibawah naungan Salman ITB yang lahir dari kondisi-kondisi yang pada saat itu diharuskan untuk membuat wadah bagi remaja, Salman sebagai payung yang membersamai Karisma memberikan dampak yang lebih besar untuk masyarakat sebelum tahun 1980. Karisma hadir memberikan wadah bagi remaja untuk belajar bersama dan juga untuk agar kondisi masyarakat kota Bandung lebih baik lagi baik dari segi pendidikannya ataupun agamanya. Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana kondisi masyarakat kota Bandung (1981-1986). Kedua, bagaimana perkembangan Karisma ITB (1981-1986). Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi masyarakat kota Bandung sebelum tahun 1981, dan perkembangan Karisma ITB tahun 1981-1986. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dihasilkan bahwa: Pertama, Bandung setelah disahkan menjadi kota besar dengan Undang-undang No.16 tahun 1950 perlahan secara administrasi serta teritorialnya berubah dan semakin membaik dan kondsi masyarakat kota Bandung sebelum tahun 1980 dari segi jumlah penduduk meningkat karena adanya migrasi besar-besaran yang mengakibatkan selain jumlah penduduk yang naik tapi juga kepadatan penduduk juga bertambah selain itu juga yang meningkat di kota Bandung ialah pendidikan, pekerjaan, agama, serta sosial dan budaya. Kondisi dakwah kota Bandung sebelum tahun 1980 sangat terbelenggu oleh peraturan serta selalu di awasi oleh pihak pemerintahan tapi dengan kondisi seperti itu melahirkan perjuangan dakwah yang tiada henti maka dari itu lahirlah Salman ITB pada tahun 1972 dan Karisma ITB tahun 1981. Kedua, berdirinya Karisma ITB dengan kondisi remaja pada saat itu yang mengalami penurunan moral serta kondisi mahasiswa yang ingin membuat suatu perkumpulan atau wadah karena satu visi dengan mereka. Perkembangan Karisma dari tahun 1981 sampai tahun 1986 dari ketua Wien Hartono sampai Gilarsi mengalami perubahan dan semakin baik lagi. Buku mentoring Karisma tahun 1982-1985 berisikan tentang nilai-nilai islam serta tatacara untuk bisa menghadapi hidup. Bertujuan untuk memberikan kesadaran serta pengetahuan islam yang lebih banyak yang nantinya akan berdampak di kehidupan pribadi dia maupun keluarganya. Seperti contoh siswa yang tidak memahami apa itu arti iman dan bagaimana cara mengekpresikan iman kita, jawabannya ialah dengan cara ibadah dan berbuat baik karena Allah serta bisa untuk memberitahukan yang lain tentang itu