Tinjauan yuridis terhadap kedudukan objek gugatan dalam perkara perdata nomor 2461 K/PDT/2013 tentang wakaf

Pada perkara Nomor 2461 K/Pdt/2013 tentang tanah wakaf merupakan sengketa wakaf dimana tanah yang telah diwakafkan kepada 3 (tiga) Pondok Pesantren kemudian diakui sebagai tanah hak milik oleh orang lain dengan pembuktian yang ada. Perkara tersebut dimenangkan secara berturut-turut mulai dari pengadilan tingkat pertama, pengadilan tingkat banding, hingga tingkat kasasi oleh pihak Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding yang mengakui tanah yang menjadi objek gugatan tersebut adalah tanah hak miliknya, tetapi pada kenyataannya tanah tersebut merupakan tanah wakaf berdasarkan Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan objek gugatan dalam perkara putusan Nomor 2461 K/Pdt/2013 tentang Tanah Wakaf, dan untuk mengetahui dan menganalisis akibat hukum dari objek gugatan dalam perkara putusan Nomor 2461 K/Pdt/2013 tentang Tanah Wakaf. Tanah merupakan bagian dari bumi yang disebut permukaan bumi. Wakaf berdasarkan Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syari’ah. Tanah wakaf adalah tanah hak milik yang sudah diwakafkan. Pembuktian adalah memberikan dasar-dasar yang cukup kepada hakim yang bersangkutan memeriksa perkara guna memberikan kepastian tentang kebenaran peristiwa yang diajukan. Teori Pembuktian Terikat ialah hakim terikat dengan alat pembuktian yang diajukan oleh pihak berperkara sehingga memberikan putusan selaras dengan alat-alat bukti yang diajukan di persidangan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analisis yaitu penelitian yang bersifat pemaparan yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hasil penelitian berdasarkan yang penulis kemukakan. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Teknik penelitian yang dilakukan dengan cara studi pustaka; observasi; dan wawancara. Jenis dan sumber data yang didapat adalah data primer; sekunder; dan tersier. Pengolahan data dilakukan dengan cara pengumpulan, pemilahan, dan penyusunan data. Kemudian analisis data dilakukan dengan cara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa kedudukan objek gugatan dalam perkara Putusan Nomor 2461 K/Pdt/2013 tentang tanah wakaf berstatus sebagai tanah milik Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding, tetapi pada kenyataannya tanah tersebut adalah tanah wakaf. Akibat hukum dari objek gugatan dalam dalam perkara putusan nomor 2461 K/Pdt/2013 tentang tanah wakaf adalah tanah milik Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding, tetapi pada kenyataannya Putusan Kasasi tersebut tidak dapat dilaksanakan dan tanah yang menjadi objek tidak dapat dieksekusi karena adanya perlawanan dari masyarakat sekitar