Implementasi pembinaan akhlak melalui tahfidz di Madrasah Ibtidaiyah Husainiyah Kabupaten Bandung

Rendahnya tingkat akhlak yang dimiliki seorang siswa saat ini merupakan suatu permasalahan yang segera ditangani. Akhlak ialah suatu hal yang muncul akibat pembiasaan. Maka dari itu memunculkan akhlak diperlukan melaui kegiatan yaitu pembinaan akhlak. Pembinaan akhlak adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti orang tua, lembaga pendidikan, pemerintahan maupun pihak-pihak lain secara terus-menerus agar mereka dapat memiliki akhlak yang mulia sebagaimana dicontohkan oleh Rosulullah SAW. Di Madrasah Ibtidaiyah Husainiyah mempunyai kegiatan unggulan yang mendukung dalam proses pembinaan akhlak siswanya yaitu melalui kegiatan Tahfidz yang akan menjadi suatu cara efektif dalam membina akhlak siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang 1) tujuan pembinaan akhlak melalui tahfidz di Madrasah Ibtidaiyah Husainiyah. 2) metode-metode yang digunakan dalam pembinaan akhlak melalui tahfidz di Madrasah Ibtidaiyah Husainiyah,3) mengetahui evaluasi yang diberikan dalam pembinaan akhlak melalui tahfidz di Madrasah Ibtidaiyah Husainiyah, 4) mengetahui hal apa saja yang menjadi faktor pendukung dalam pembinaan akhlak melalui tahfidz di Madrasah Ibtidaiyah Husainiyah. 5) mengetahui hal apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam pembinaan akhlak melalui tahfidz di Madrasah Ibtidaiyah Husainiyah, 6) mengetahui akhlak siswa setelah mengikuti kegiatan pembinaan akhlak melalui tahfidz. Kegiatan tahfidz di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu cara yang dapat digunakan dalam proses pembinaan akhlak siswa. Karena akhlak mesti dibina dengan berbagai cara salah satunya pembiasaan, maka tahfiz Al-Quran dipilih untuk membiasakan siswa mengisi hati dan harinya dengan kalam Allah. Pembiasaan ini dilakukan ntuk memunculkan akhlak mulia sesuai akhalak Al-Quran. Metode yang digunakan adalah metode dekriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data diawali dengan mereduksi data, penyajian data dan penampilan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian ini menjelaskan bahwa 1) tujuan kegiatan Tahfidz di MI Husainiyah adalah membina akhlak siswa agar menjadi hafidz yang minimal hafal juz amma. 2) Metode yang digunakan dalam kegiatab tahfidz adalah metode talqin dan talaqqi. 3) Evaluasi yang dilaksanakan ada dua yaitu evaluasi harian beserta mingguan dan evaluasi semester. 4) Faktor pendukung kegiatan tahfidz adalah Tujuan sekolah, dukungan orangtua dan guru. 5) Faktor penghambat kegiatan tahfidz adalah tingkat kecerdasan siswa, kerjasama orangtua, kesesuaian waktu dan kelengkapan administrasi. 6) akhlak mulia yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan tahfidz di MI Husainiyah menunjukkan peningkatan akhlak mulia, baik akhlak terhadap manusia maupun akhlak keilmuan