Implementasi program pembinaan Mualaf sebagai upaya meningkatkan pelayanan Masjid: Studi deskriftif Masjid Lautze 2 Kota Bandung

Masjid merupakan salah satu kekuatan Islam dalam mengembangkan dakwah. Keberadaan masjid di masa sekarang memiliki fungsi yang lebih luas lagi salah satunya masjid kini dapat melakukan pengembangan dakwah memalalui metode pembinaan. Salah satu masjid yang memilik fungsi pembinaan adalah Masjid Lautze 2 Kota Bandung yang memiliki program khusus “Pembinaan Mualaf”. Berdasarkan fokus masalah ini dapat dijabarkan menjadi beberapa pokok pembahasan penelitian yaitu : Implentasi atau pelaksanaan program pembinaan mualaf, kendala dan peluang yang dihadapi serta hasil dari kegiatan pembinaan mualaf tersebut. Tujuan penelitian di Masjid Lautze 2 Kota Bandung ini adalah: (1) Mengetahui proses pelaksanaan kegiatan program pembinaan mualaf (2) Mengetahui permasalahan dan kendala dalam program pembinaan mualaf (3) Mengetahui hasil pembinaan mualaf tersebut baik terhadap mualaf maupun dalam peningkatan masjid. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti menggunakan teknik analisis data secara deskriptif yang diperoleh dari pendekatan kualitatif. Data tersebut tentunya dapat dihasilkan dari penelitian dan kajian baik secara teoritik maupun empirik. Dari hasil penelitian yang dilakukan pelaksanaan program pembinaan mualaf di Masjid Lautze 2 Kota Bandung memiliki dua tahapan. Pertama pra mualaf dan kedua pasca mualaf. Proses pembinaan ini memiliki beberapa metode baik yang satu arah maupun dua arah. Materi yang disampaikam beragam, tentunya sesuai dengan ajaran Islam. Program ini memiliki kendala seperti sumber daya manusia (SDM) atau tenaga pengajar yang kurang. Peluang yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga terkait yang bisa membantu dan mendukung kegiatan pembinaan. Seperti Rumah Amal Salman dam Tarqi. Hasil yang dicapai dari pembinaan ini terbagi dua ada yang bersifat kuantitas yaitu jumlah mualaf yang masuk terhitung dari tahun 2017-2019 sudah mencapai 133 orang. Sedangkan berdasarkan kualitas hal ini dapat dilihat dari kemampuan mualaf dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Hal ini terbukti bahwa setelah melakukan pembinaan mualaf sudah mampu melakukan ibadah sehari-hari seperti salat, membaca Al-Qur’an serta mualaf mulai mengetahui ruang lingkup ilmu dalam agama Islam seperti fiqih, sejarah, akidah akhlak yang tentunya sangat penting sekali di pahami oleh seorang muslim agar dirinya bisa menjalakan aturan agama Islam secara kaffah