Efektivitas konseling sebaya dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IX H dan kelas IX I: Penelitian di SMP PGRI 10 Kota Bandung

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena peserta didik di SMP PGRI 10 Kota Bandung yang merasa tidak semangat di dalam kelas, kurang menikmati dan enggan mengikuti proses kegiatan belajar di kelas dan melanggar tata tertib sekolah seperti bolos sekolah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi belajar yang kuat. Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, digunakan layanan konseling sebaya dikarenakan seusia remaja lebih merasa nyaman untuk melakukan apapun dengan teman sebaya. Biasanya seusia remaja cenderung berkelompok dan membentuk teman sebaya (peer group). Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi Belajar adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sementara konseling sebaya merupakan suatu upaya mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku yang cukup efektif untuk membantu masalah peserta didik. Adapun indikator motivasi belajar yang diamati berpacu pada teori Hamzah B Uno yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan adanya lingkungan belajar yang kondusif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui gambaran umum motivasi belajar peserta didik kelas IX H dan kelas IX I di SMP PGRI 10 Kota Bandung, (2) mengetahui strategi layanan konseling sebaya dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IX H dan IX I di SMP PGRI 10 Kota Bandung, (3) mengetahui efektifitas konseling sebaya dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IX H dan IX I di SMP PGRI 10 Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian pre-eksperimental. Jenis penelitian ini merupakan penelitian one group pretest posttest design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 52 peserta didik yang terindikasi memiliki motivasi belajar rendah dan sedang. Pengambilan sampel pelitian menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh dengan membagikan instrument penelitian dan di ananalisis menggunakan program SPSS 16.0. Analisis data menggunakan analisis t-test paired samples yang menunjukkan perubahan skor pada angket motivasi belajar peserta didik dari rata-rata hasil pretest sebesar 83.5 menjadi 105.82. Sementara nilai signifikansi yang diperoleh dari uji t-test paired samples adalah 0.000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian konseling sebaya efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX H dan IX I di SMP PGRI 10 Kota Bandung