Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap peningkatan keterampilan proses sains pada materi pencemaran lingkungan

Penelitian ini dengan diawali oleh kegiatan observasi di SMA 4 Muhammadiyah Bandung dan diperoleh informasi bahwa peningkatan keterampilan proses sains siswa belum pernah diukur dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Dari hasil kegiatan observasi tersebut dipilihlah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), hal ini diakrenakan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam proses pembelajaran akan memusatkan kegiatan kepada siswa sedangkan guru peran sebagai fasilitator. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pencemaran lingkungan sub bab perubahan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design dimana kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dengan teknik sampling jenuh, dengan jumlah sampel 33 siswa. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sangat baik dengan rata-rata aktivitas guru 95% dan aktivitas siswa 88%. Peningkatan keterampilan proses sains siswa (N-Gain) pada kelas yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan nilai rata-rata 1,16 dengan kategori tinggi, sedangkan peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan tanpa menggunakan model Problem Based Learning (PBL), pada materi pencemaran lingkungan adalah 0,52 dengan kategori sedang. Adapun hasil uji-t nilai posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai bahwa thitung (3.52) > ttabel (1.99) pada taraf signifikasi 0,05%. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya model Problem Based Learning (PBL) berpengaruh positif terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada materi pencemaran lingkungan pada sub bab perubahan lingkungan