Pengaruh dosis pupuk kascing dan mol bonggol pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.) Varietas Balitsa

Perkembangan produksi buncis menurut Badan Pusat Statistik mengalami penurunan, pemberian pupuk kascing dan mol bonggol pisang menjadi alternatif untuk meningkatkan produksi tanaman buncis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kascing dan mol bonggol pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2019 di Jatinnagor, Kab. Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan tiga kali ulangan yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah kascing yang terdiri dari 4 taraf (k0 = 0 t ha-1, k1 = 7,5 t ha-1, k2 = 15 t ha-1, dan k3 = 22,5 t ha-1). Faktor kedua adalah mol bonggol pisang yang terdiri dari 3 taraf (p1 = 0 ml tan-1, p1 = 25 ml tan-1, dan p3 = 50 ml tan-1). Uji lanjut yang digunakan adalah uji DMRT 5% (Duncan’s multiple range test). Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara dosis pupuk kascing dan mol bonggol pisang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.) Varietas Balitsa 2. Hasil penelitian menunjukkan secara mandiri pupuk kascing dengan dosis 7,5 t ha-1 (k1) memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, bobot segar, indeks panen dan dosis 15 t ha-1 (k2) memberikan pengaruh nyata terhadap luas daun, jumlah polong dan bobot kering