Tingkat keberagamaan mahasiswi bercadar: Penelitian pada mahasiswi Universiatas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Dalam penelitian ini mahasiswi bercadar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki permasalahan yaitu semestinya mereka menunjukan kepatuhan yang memadai dalam keagamaan, namun kenyataannya mereka belum bisa menyeimbangan ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dari segi melaksanakan shalat-shalat sunnah dan membaca Al-quran, hal itu belum mereka laksanakan secara maksimal karena faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) tingkat keberagamaan mahasiswi bercadar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, (2) faktor yang menunjang tingkat keberagamaan mahasiswi bercadar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, (3) faktor yang menghambat tingkat keberagamaan mahasiswi bercadar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penelitian ini berdasarkan atas pemikiran bahwa tingkat keberagamaan yang seimbang dan tinggi dapat dilihat dari kemampuan mahasiswi bercadar untuk memahami serta mengaplikasikan nila-nilai luhur agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. Keyakinan itu ditampilkannya dalam sikap dan tingkah laku keagamaan yang mencerminkan ketaatan terhadap agamanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data melalalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Mahasiswi bercadar yang dijadikan sebagai responden sebanyak 10 orang dari berbagai fakultas dan jurusan. Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil bahwa: (1) tingkat keberagamaan mahasiswi bercadar bervariasi, dari segi ideologi, mahasiswi bercadar memiliki ideologi yang sama yakni berkeyakinan terhadap ajaran agama Islam. Dari segi ritualnya, 7 orang mahasiswi bercadar memiliki ritual yang tinggi dan 3 orang memiliki ritual yang sedang. Dari segi pengalaman khusus, 6 orang mahasiswi bercadar memiliki pengalaman khusus yang tinggi dan 4 orang me miliki pengalaman khusus yang sedang. Dari segi intelektual, 5 orang mahasiswi bercadar memiliki intelektual yang tinggi dan 5 orang mahasiswi bercadar memiliki ritual yang sedang. Dari segi konsekuensial, 7 orang mahasiswi bercadar memiliki konsekuensial yang tinggi dan 3 orang mahasiswi bercadar memiliki konsekuensial yang sedang. (2) faktor yang menunjang tingkat keberagamaan mahasiswi bercadar yaitu: diri pribadi, lingkungan yang baik dan pentingnya mempelajari ilmu agama. (3) faktor penghambat tingkat keberagamaan mahasiswi bercadar yaitu: rasa malas, lingkungan yang buruk dan media sosial