Pengaruh bimbingan konseling individu terhadap kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja: Penelitian pada Siswa Kelas XI di SMAN 1 Margaasih Kabupaten Bandung

Berbagai masalah muncul di SMAN 1 Margaasih terutama yang menyangkut persoalan mengenai komunikasi interpersonal. Jika permasalahan tersebut tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada kondisi remaja yang semakin terpuruk merasa tidak percaya diri terhadap dirinya sendiri dan mengalami kurangnya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar yang akan menyebabkan proses terhadap penyesuaian diri remaja terhambat. Oleh karena itu, agar penyesuaian remaja lebih meningkat baik itu secara pribadi maupun sosial, maka perlu dilakukan upaya untuk penanggulangan dengan menggunakan bimbingan konseling individu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bimbingan konseling individu di SMAN 1 Margaasih. Untuk mengetahui kemampuan komunikasi interpersonal di SMAN 1 Margaasih. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan konseling individu terhadap kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja di SMAN 1 Margaasih. Penelitian ini teori yang digunakan bertolak pada teori (Tohirin, 2013:25) asumsi dasarnya bimbingan konseling individu merupakan bantuan yang diberikan oleh seorang ahli untuk dapat membantu individu memecahkan masalah. Sedangkan komunikasi interpersonal bertitik tolak pada teori (DeVito, 2013:5) komunikasi interpersonal merupakan penyampaian pesan verbal maupun nonverbal oleh dua orang yang saling mempengaruhi satu sama lain yang memiliki karakterisitik keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner untuk mengetahui kemampuan komunikasi interpersonal remaja. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 70 remaja di SMAN 1 Margaasih Kabupaten Bandung. Hasil penelitian membuktikan bahwa bimbingan konseling individu di SMAN 1 Margaasih Kabupaten Bandung nilai kualifikasinya baik, dilihat dari rata-rata sebesar 2,81 pada interval 2,6 - 3,25. Dan kemampuan komunikasi interpersonal setelah mendapatkan bimbingan konseling individu nilai kualifikasinya sangat baik, dilihat dari rata-rata 3,37 berada pada interval 3,26 - 4. Uji hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai t-hitung yang diperoleh dari variabel bimbingan konseling individu adalah sebesar 9,672 > dari t-tabel sebesar 1,670, sehingga dapat disimpulkan bimbingan konseling individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan komunikasi interpersonal