Bentuk munasabah antar surat pada Juz 30 dalam Tasir al-Maraghi

Pengetahuan tentang munasabah sangat diperlukan untuk memahami keserasian kosakata, kandungan, makna yang tersurat dan tersirat, hingga susunan kalimat dan keindahan bahasa. Muna>sabah adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antar ayat dan antar surah dalam Alquran. Pada realitanya ada ulama yang menolak dan mendukung keberadaan muna>sabah. Ahmad Mustafa al-Maraghi adalah salah satu ulama abad modern yang mendukung dan menggunakan muna>sabah dalam menafsirkan Alquran. Sebagaimana dalam tafsirnya yang bernama Tafsi>r al-Maraghi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk munasabah antar surat pada juz 30 dalam Tafsir al-Maraghi (surat al-Naba’ sampai surat al-Ghasyiyah). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk munasabah antar surat yang digunakan oleh Ahmad Mustafa al-Maraghi dalam menafsirkan Alquran. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan teknik pencarian data kepustakaan dan jenis data yang digunakan yaitu kualitatif. Sumber primer penelitian ini kitab Tafsi>r al-Maraghi dan sumber sekunder penelitian ini buku-buku, jurnal, skripsi, tesis yang berkerkaitan. Penelitian ini menunjukan bahwa Ahmad Mustafa al-Maraghi menggunakan munasabah antar surat dengan bentuk yang tidak konsisten, terkadang menerapkan munasabah antar surat dengan surat sebelumnya oleh dua bentuk munasabah, al-Maraghi juga memperkuat munasabah dengan mencantumkan hadits yang berkaitan. Adapun bentuk munasabah antar surat dalam kitab Tafsir al-Maraghi pada juz 30 (al-Naba’-al-Ghasyiyah) yaitu: bentuk munasabah antar surat al-Naba' dan al-Nazi’at terletak pada pertengahan surat dengan awal surat sesudahnya. Bentuk munasabah antar surat al-Nazi’at dan ‘Abasa terletak pada akhir surat dengan pertengahan surat sesudahnya. Bentuk munasabah antar surat ‘Abasa dan al-Takwir terletak pada akhir surat dengan awal surat sesudahnya. Bentuk munasabah antar surat al-Takwir dan al-Infithar terletak pada awal surat dengan awal surat sesudahnya. Bentuk munasabah antar surat al-Infithar dan al-Muthaffifin terletak pada pertengahan surat dengan pertengahan surat surat sesudahnya. Bentuk munasabah antar surat al-Muthaffifin dan al-Insyiqaq terletak pada pertengahan surat dengan pertengahan surat sesudahnya. Bentuk munasabah antar surat al-Insyiqaq dan al-Buruj terletak pada akhir surat dengan pertengahan surat sesudahnya. Bentuk munasabah antar surat al-Buruj dan al-Thariq terletak pada awal surat dengan awal surat sesudahnya dan antar akhir surat dengan akhir surat sesudahnya. Bentuk munasabah antar surat al-Thariq dan al-A’la terletak pada pertengahan surat dengan awal surat sesudahnya. Bentuk munasabah antar surat al-A’la dan al-Ghasyiyah terletak pada pertengahan surat dengan awal surat sesudahnya