Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap pelaksanaan tabungan Investa Cendikia terproteksi asuransi di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Buah Batu.

Perbankan dan Perasuransian merupakan lembaga yang memiliki aturan dan diawasi oleh otoritas yang berbeda. Untuk menjaga stabilitas dan peran positif masing-masing sektor dalam peningkatan kesehatan sistem keuangan, maka Perbankan dan Perasuransian dalam melakukan kegiatan usahanya harus sesuai dengan ranahnya masing-masing. Namun demikian saat ini banyak bank yang mengeluarkakn produk tabungan yang yang disertai asuransi. Asuransi tersebut menjadi feature tambahan yang disertakan pada produk bank, salah satunya adalah Bank Syariah Mandiri, dimana produknya disebut dengan Tabungan Investa Cendikia yang menggunakan akad mudharabah yang bekerjasama dengan perusahaan Asuransi. Dengan terlibatnya tiga pihak pada produk ini tidak menutup kemungkinan adanya multi akad yang terjadi pada transaksi tabungan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Tabungan Invensta Cendikia di Bank Syariah mandiri, regulasi dan legalitas produk Tabungan Investa Cendikia. Dalam menghadapi kebutuhan masyarakat, Perbankan Syariah harus mampu menciptakan produk yang menarik dan membuat inovasi baru dalam membuat produk yang variasi, sehingga menambah daya tarik bank syariah dan meningkatkan dinamisme Perbankan Syariah dalam menghadapi kebutuhan masyarakat modern yang semakin kompleks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu memaparkan, dan menggambarkan tentang pelaksanaan Tabungan Investa Cendikia di Bank Syariah Mandiri KCP. Buah Batu serta menganalisinya. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan teknik Obsevasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Analisis yang digunakan merujuk kepada hasil observasi dan wawncara dengan Bapak Agung Maulana selaku marketing funding Bank Syariah Mandiri KCP. Buah Batu. Melalui penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Tabungan Investa Cendikia ini merupakan tabungan bagi hasil secara otomatis terproteksi asuransi, dalam hal ini bank bekerjasama dengan Perusahaan Asuransi Takaful Indonesia. 2. Di Indonesia sendiri mengenai regulasi antara Perbankan dan Perasuransian masih dipisah karena berada pada aturan/ otoritas yang berbeda, sedangkan aspek legalitas tabungan diatur oleh Pasal 24 Undang-undang Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008 yang berbunyi bahwa BUS dan UUS dilarang melakukan kegiatan perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk asuransi syariah, selain itu Bank Indonesia mengeluarkan aturan PBI No. 10/17/PBI/2008 Pasal 9 ayat 1, 2, dan 3, mengenai peraturan khusus atas produk atau produk non bank