Pengelolaan retribusi pelayanan pasar untuk meningkatkan pelayanan publik di pasar Baleendah Kabupaten Bandung

Pengelolaan keuangan merupakan hal yang paling penting dalam memberikan suatu pelayanan. Pengelolaan keuangan yang baik akan menciptakan pelayanan yang baik pula namun pengelolaan yang tidak baik akan mengakibatkan pelayanan yang tidak memuaskan pada masyarakat pengguna pelayanan tersebut. Pemerintah daerah dituntut kemandiriannya utuk menangani segala urusan pendanaan, baik untuk pembangunan daerah maupun penyelenggaraan pemerintah daerah. Salah satu sumber pendapatan asli daerah berasal dari retribusi pelayanan pasar yang dianggap potensial untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Namun retribusi pelayanan pasar di Pasar Baleendah Kabupaten Bandung belum mencapai target. Hal ini perlu adanya perhatian dari semua pihak baik unsur pemerintah maupun wajib retribusi sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan retribusi pelayanan pasar di Pasar Baleendah dilihat dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian/pengawasan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diambil dari dua sumber yaitu sumber primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan observasi terhadap pengelolaan retibusi pelayanan pasar yang dijadikan sebagai data awal, wawancara dengan pihak berkompeten dalam bidang pengelolaan retribusi pelayanan pasar, dan studi dokumentasi ialah data yang diperoleh melalui badan kepustakaan yang berhubungan dengan pengelolaan retribusi pelayanan pasar kemudian data dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan retribusi pelayanan pasar untuk meningkatkan pelayanan publik di Pasar Baleendah Kabupaten Bandung sudah sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum. Naumn dalam pelaksanaanya masih belum maksimal yaitu dengan tidak tercapainya hasil penerimaan retribusi pelayanan pasar karena berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan retribusi pelayanan pasar