Pengaruh metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran PAI: Penelitian quasi eksperiment siswa kelas VIII SMPN 31 Bandung

Penelitian ini bermula dari fenomena yang muncul di SMPN 31 Bandung yaitu nilai siswa belum mencapai nilai kkm yang ada, nilai kkm di sekolah yaitu 76, dan terdapat nilai rata-rata siswa 76,5%. kurangnya berpikir kritis siswa, guru masih menggunakan metode pada umumnya, seperti metode ceramah dan diskusi. Guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sedangkan aspek aplikasi, dan bahkan evaluasi hanya sebagian kecil dari pembelajaran yang dilakukan. Dari fenomena tersebut timbulah permasalahan yang harus diteliti, Bagaimana penggunaan metode pembelajaran pada materi macam-macam sujud di Kelas VIII? dan Bagaimana berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode problem solving? Serta bagaimana peningkatan berpikir kritis siswa setelah penerapan metode problem solving?. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui penggunaan metode problem solving pada pelajaran PAI. 2) Untuk mengetahui berpikir kritis siswa pada mata pelajaran PAI. 3) Untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis siswa setelah penerapan metode problem solving pada mata pelajaran PAI di SMPN 31 Bandung. Penelitian ini bertolak pada pemikiran bahwa berpikir kritis siswa dipengaruhi oleh ketepatan guru memilih metode pembelajaran oleh karena itu metode problem solving, merupakan hal yang sangat penting untuk diperkenalkan dan dipergunakan oleh guru ketika membelajarkan siswanya serta proses. Salah satu kelebihan metode problem solving yaitu dapat meningkatkan berpikir kritis siswa, dan mengembangkan kemampuan, dan mengembangkan kreatifitas siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan desain penelitian one group pretest postest design. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 31 Bandung, sebanyak 38 siswa. Hipotesis yang diajukan adalah “Penerapan metode problem solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran PAI. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode problem solving yang didapat dari hasil observasi 85% berada pada kategori baik. Peningkatan berpikir kritis siswa setelah penerapan metode probem solving dapat dilihat dari hasil n-gain 0,34 berada pada kriteria sedang dengan membandingkan hasil rata-rata pretest 58,87 dan hasil rata-rata postest 72,71. Berdasarkan analisis hipotesis nilai thitung yaitu 4,05 sedangkan nilai ttable dengan taraf signifikansi 5% dengan db = 74 adalah 1,99. Hal itu berarti thitung > ttabel (4,05 > 1,99). Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain, terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa SMPN 31 Bandung setelah menggunakan metode Problem Solving