Pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prokrastinasi akademik dalam menyusun skripsi : Studi penelitian pada mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi angkatan 2015

Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya kecenderungan mahasiswa yang menunda-nunda tugas atau pekerjaan, khususnya mahasiswa semester akhir yang merasa terbebani dengan skripsinya. Mereka akan cenderung menunda pekerjaannya itu yang disebut juga dengan prokrastinasi akademik. Lain halnya dengan kecerdasan spiritual yang membantu seseorang dalam memecahkan masalah seputar makna dan nilai, sehingga membantu seseorang dalam memutuskan mana yang baik dan yang buruk. Karena seseorang yang kecerdasan spiritualnya tinggi cenderung akan terhindar dari perilaku yang buruk, salah satunya yaitu perilaku prokrastinasi akademik. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari kecerdasan spiritual, gambaran dari prokrastinasi akademik dan Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Prokrastinasi Akademik dalam Menyusun Skripsi pada mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi angkatan 2015. Jenis metodologi penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif. Dengan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner yang kemudian di analisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Sampel dari penelitian ini sebanyak 160 mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi angkatan 2015, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yakni simple random sampling yang terdapat pada teknik probability sampling. Ada dua teori yang saya gunakan dalam penelitian ini. Pertama, teori kecerdasan spiritual yang dikemukakan oleh Danah Zohar. Yang mengemukakaan bahwa kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang ada pada seorang insan dalam menyelesaikan permasalahan seputar makna dan nilai. Kemudian teori prokrastinasi akademik yang dikemukakan Ferrari. Yang mengemukakan bahwa prokrastinasi akademik yaitu kegiatan menunda dalam melaksanakan tugas dan dilaksanakan pada lain waktu. Hasil yang diperoleh dari 160 mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi angkatan 2015 yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Menunjukkan bahwa gambaran kecerdasan spiritual yang termasuk dalam kategori rendah itu sebanyak 112 responden dengan presentase 70% dan yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 48 responden dengan presentase 30%. Sedangkan gambaran prokrastinasi akademik yang termasuk dalam kategori rendah sebanyak 103 responden dengan presentase 64,375% dan yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 57 responden dengan presentase 35,625%. Serta hasil dari uji hipotesis dengan menggunakan uji regresi menunjukkan bahwa adanya pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prokrastinasi akademik karena menujukkan nilai signifikansi < dari 0,05 yakni sebesar 0,000, dengan persentase pengaruhnya sebesar 39,2%