Kiprah K.H. Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab dalam dakwah dan politik di Nagrog Sukabumi tahun 2000-2015

Ulama sejak kedatangannya ke Nusantara pada awal abad ke-13 sampai hari ini memiliki peran yang cukup penting dalam masyarakat Indonesia. Kehadiran ulama pada suatu masyarakat menjadi penjaga dari agama melalui dakwahnya dan pendidikan. Dari sekian banyak ulama di Indonesia nama K.H. Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyab merupakan salah satu contoh dari bagaimana ulama berperan dalam berbagai hal. Kiprahnya dalam dunia dakwah dan politik semasa hidupnya merupakan gambaran dari karipan ulama dan dedikasi pada masyarakat dan agama. Ia tidak hanya terlibat dalam dunia pendidikan dan tawawuf, tetapi secara bersamaan ia menjadi penggerak pada kegiatan keagamaan pada desanya bahkan hingga provinsi Jawa Barat. Maka dari itu kiprah beliau sebagai ulama multi peran menjadi layak untuk diangkat ke khalayak, lebih khusus dari tahun 2010 sampai 2015.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa hal megenai K.H. Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyab untuk melihat bagaimana biografi dakwah yang beliau jalankan. Untuk itu tujuanya adalah: (1) Bagaimana Sejarah Singkat Riwayat Hidup K.H. Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab. (2) Bagaimana Kiprah K.H Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab dalam Dakwah dan Politik di Nagrog Sukabumi tahun 2000 – 2015. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau berdasarkan jejak- jejak yang ditinggalkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik (pengumpulan sumber- sumber primer dan sekunder), kritik (intern dan ekstern), interpretasi (menafsirkan sumber- sumber sejarah), dan historiografi (penulisan sejarah). Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Dakwah merupakan pilihan dan tujuan dari hidupnya K.H. Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyab. Ia sudah sejak awal teridik dari keluarga ulama dan hidup dalam dunia ulama dan kepesantrenan dari mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Dari yang formal tingkat SD (Sekolah Dasar) sampai perguruan tinggi. Dorongan dari keilmuanya mendorongnya untuk mendirikan pesantren pada tahun 1978 di kampong halamanya. Sejak didirikan pesantren, ia memulai perjalanan spiritual sebagai anggota satu tarekat, yaitu Qadiriyah Naqsabandiah. Dari keikutsertaanya dalam dunia tasawuf inilah yang mendorong kifrahnya jauh lebih luas dari hanya sekedar ulama yang mengajar pengajian. Ia lalu mendirikan, PSI, IQOMAH sebuah gerakan keagamaan seperti shalat subuh berjamaah di kampong-kampung. Selain itu tentu ia terlibat dalam organisasi seperti MUI, NU, Badan Amil Zakat, Kepramukaan dan kegiatan lainya yang sifatnya keagamaan. Begitupula kegiatanya dalam politik yang dia geluti pada partai Golkar dan PPP. Hingga akhir hayatnya, seluruh kegiatan ini beliau geluti sebagai bagian dari dakwahnya